Foto: Irfan | Tampak penyerahan piala kepada murid SMP yang juara lomba, dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda, Senin (27/10).

Sentani, jurnalmamberamofoja.com — Suasana riuh penuh semangat tampak di halaman SMP Negeri 2 Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (27/10). Ratusan pelajar dari berbagai SMP di Kabupaten Jayapura berkumpul untuk ambil bagian dalam Lomba Seni dan Budaya yang digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025.
Sebanyak 19 sekolah ikut serta dalam kegiatan ini, datang dari berbagai wilayah seperti Depapre, Kampung Harapan, dan Sentani Kota. Mereka beradu kreativitas dan bakat dalam sejumlah cabang lomba seperti musikalisasi puisi, pidato, cerita rakyat, serta ansambel musik.
Baca juga: Tinjau Makan Bergizi di SMP 2 Sentani, Haris Yocku Harap MBG Terus Berjalan
Kepala SMP Negeri 2 Sentani, Kelasina Yanggroserai, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk memeriahkan peringatan Sumpah Pemuda, tetapi juga menjadi ajang pembinaan karakter dan pengembangan bakat siswa sejak dini.
“Kami ingin menumbuhkan kreativitas dan kepercayaan diri anak-anak. Melalui lomba ini, mereka belajar tampil, bekerja sama, dan menghargai keberagaman budaya. Sekaligus menjadi persiapan mereka menghadapi FLS2N di tingkat kabupaten maupun provinsi,” jelasnya.

Kelasina menjelaskan, lomba ansambel musik menjadi salah satu daya tarik utama dalam kegiatan tersebut karena menggabungkan berbagai alat musik, mulai dari pianika, ukulele, hingga tifa khas Papua. Perpaduan itu mencerminkan semangat kolaborasi dan persatuan dalam keberagaman nilai yang sejalan dengan makna Sumpah Pemuda.
“Tema tahun ini, ‘Bersatu, Bangkit, dan Bertumbuh Bersama’, kami wujudkan lewat seni. Karena seni itu bahasa yang bisa menyatukan siapa pun tanpa membedakan asal, budaya, atau suku,” ujarnya.
Selain menjadi ajang kreativitas, kegiatan ini juga diharapkan dapat mengurangi perilaku negatif di kalangan pelajar, seperti tawuran dan pergaulan bebas.
“Kami ingin anak-anak lebih sibuk dengan hal positif. Mereka menyalurkan energi dan semangat muda lewat hal-hal yang membangun, bukan yang merusak,” tegas Kelasina.
Antusiasme para peserta terlihat sejak pembukaan. Setiap sekolah mengirim sekitar 14 pelajar yang berkompetisi dengan semangat sportivitas tinggi. Penampilan musikalisasi puisi dan cerita rakyat bahkan mendapat sambutan meriah dari penonton yang memenuhi area kegiatan.
Bagi para guru dan panitia, lomba ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah memperkuat rasa persaudaraan antar pelajar. Lewat ajang seni dan budaya, mereka belajar tentang arti kerja keras, kebersamaan, dan rasa bangga menjadi bagian dari generasi muda Papua yang berkarakter.
Kegiatan yang digagas SMP Negeri 2 Sentani ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Jayapura untuk terus menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan cinta budaya di kalangan pelajar.
Laporan: M. Irfan








