Foto: Irfan | Tampak Bupati Jayapura Dr. Yunus Wonda, SH., MH bersama Kepala Dinas Kesehatan dr. Anton Mote, M.KM beserta sejumlah pelaku UMKM lokal disela sela Bimtek Produksi Pangan Olahan, Kamis (23/10).

Bupati minta toko modern buka ruang bagi produk asli Papua yang sudah memenuhi standar kualitas.
Sentani, jurnalmamberamofoja.com — Pemerintah Kabupaten Jayapura terus memperkuat komitmen dalam mendorong kemandirian ekonomi daerah melalui pengembangan produk lokal. Hal itu ditegaskan Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik bagi Industri Rumah Tangga Pangan (CPPOB-IRTP) yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Kamis (23/10).
Kegiatan yang didukung Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Pangan Tahun 2025 itu dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen bersama pengembangan produk pangan kemasan lokal, serta diikuti puluhan pelaku UMKM dari berbagai distrik di Kabupaten Jayapura.
Bupati Yunus Wonda menegaskan, program ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi bagian dari strategi besar pemerintah daerah dalam membangkitkan ekonomi masyarakat melalui produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing.
“Selama produk yang dibuat oleh masyarakat sudah memenuhi standar dari Dinas Kesehatan dan Balai POM, memiliki label halal, serta kemasan yang baik, maka tidak ada alasan bagi toko modern seperti Alfamart dan Alfamidi untuk menolak produk lokal kita,” tegas Yunus Wonda dalam sambutannya.
Baca juga: Yunus Wonda Tegaskan Reformasi Birokrasi: Pejabat Baru Harus Bekerja dengan Integritas dan Inovasi
Menurut Bupati, pemerintah daerah kini mendorong agar produk pangan lokal bisa masuk ke jaringan toko modern di Kabupaten Jayapura. Ia menilai langkah ini sebagai bentuk nyata keberpihakan kepada pelaku usaha mikro dan kecil agar tidak terus kalah oleh produk dari luar Papua.
“Kita ingin masyarakat adat dan pelaku UMKM asli Jayapura menjadi tuan di rumah sendiri. Produk lokal harus tumbuh, dikenal, dan dipercaya masyarakat,” ujarnya.
Bupati menambahkan, pemerintah daerah bersama lembaga seperti TP PKK, Dinas Koperasi, Dinas Kesehatan, serta Balai POM akan terus berkolaborasi untuk mendampingi para pelaku usaha hingga memenuhi seluruh persyaratan legalitas dan keamanan pangan. Pemerintah juga berjanji akan melakukan evaluasi rutin agar program ini tidak berhenti sebatas pelatihan.
“Kami tidak ingin kegiatan seperti ini hanya seremonial. Harus ada tindak lanjut yang nyata. Pemerintah akan terus membantu hingga produk UMKM Jayapura benar-benar mampu bersaing di pasar modern,” kata Yunus Wonda.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, dr. Anton Mote, M.KM., menjelaskan bahwa kegiatan bimtek ini bertujuan memberikan pendampingan menyeluruh kepada pelaku UMKM agar mampu menghasilkan produk yang aman, higienis, dan memenuhi standar CPPOB.
“Kami melibatkan langsung Balai POM agar pelaku usaha bisa memahami proses registrasi, sertifikasi, hingga mendapatkan izin edar dan label halal,” ujar Anton Mote.
Ia menegaskan, pemerintah daerah tidak sedang mempersulit pelaku usaha, melainkan ingin memastikan agar produk pangan lokal memiliki jaminan mutu yang diakui secara resmi. “Kami ingin pelaku UMKM naik kelas. Beberapa produk lokal bahkan sudah siap dan mulai dijual di pasaran. Ini kemajuan yang patut kita banggakan,” tambahnya.
Baca juga: Pemkab Jayapura dan Kemendes PDTT Satukan Langkah Bangun Kawasan Transmigrasi
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Jayapura berharap agar pelaku usaha kecil semakin percaya diri untuk menembus pasar yang lebih luas. Produk-produk seperti keripik sagu, olahan keladi, kopi lokal, hingga makanan ringan khas Papua diharapkan bisa segera menghiasi rak-rak toko modern di wilayah Jayapura.
“Ketika toko modern mulai memberi ruang bagi produk UMKM lokal, di situlah ekonomi masyarakat akan bergerak. Ini bentuk nyata ekonomi kerakyatan yang ingin kita bangun,” jelas Bupati Yunus Wonda menutup sambutannya.
Dengan sinergi antara pemerintah, lembaga teknis, dan pelaku usaha, Bupati optimistis Kabupaten Jayapura mampu mencetak produk pangan lokal yang berkualitas tinggi, berdaya saing, dan menjadi simbol kebangkitan ekonomi masyarakat Papua.
Laporan: M. Irfan







