Foto: Irfan / Antusias mama-mama ikuti Reses Ketua DPRK
Sentani, Jurnal Mamberamo Foja – Ketua DPRK Jayapura, Ruddy Bukanaung, terus menyerap aspirasi masyarakat dalam agenda reses masa persidangan I tahun 2025.
Di hari kelima reses, ia mengunjungi Pasar Pharaa Sentani, Jalan Durian Kampung Yobeh, dan Kampung Ifar Besar, mendengarkan langsung kebutuhan warga yang mencakup penataan pasar, pengelolaan sampah, pembangunan talud, hingga pengembangan pariwisata.
Dalam pertemuan dengan pedagang di Pasar Pharaa Sentani, mereka mengeluhkan kurangnya ruang dagang yang tertata, sehingga banyak yang terpaksa berjualan di area yang tidak ideal. Para pedagang berharap ada penataan ulang agar aktivitas ekonomi bisa berjalan lebih baik.
Selain itu, sampah yang menumpuk dan pagar pasar yang ambruk sepanjang 60 meter juga menjadi perhatian utama.
“Jika pasar ditata dengan baik, maka jumlah pengunjung bisa meningkat dan berdampak positif bagi pendapatan pedagang. Hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” ujar Ruddy.
Dari pasar, Ruddy melanjutkan kunjungannya ke Jalan Durian, Kampung Yobeh, di mana warga menyampaikan keresahan terkait abrasi bantaran sungai yang semakin mengkhawatirkan akibat bencana alam.
Mereka meminta pembangunan talud atau bronjong sebagai penahan agar pemukiman tidak terancam longsor.
“Abrasi ini berbahaya bagi warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Perlu langkah cepat untuk membangun talud agar tidak terjadi bencana yang lebih besar,” kata Ruddy menanggapi aspirasi tersebut.
Di Kampung Ifar Besar, warga berharap pemerintah lebih serius dalam pengembangan sektor pariwisata.
Secara geografis, lokasi ini sangat strategis dan mudah diakses, namun potensi wisatanya masih belum dimaksimalkan.
“Jika sektor pariwisata dikembangkan dengan baik, itu bisa berdampak langsung pada ekonomi warga setempat. Oleh karena itu, perlu sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengelola potensi wisata di Ifar Besar,” ujar politisi NasDem ini.
Ruddy menegaskan bahwa reses bukan sekadar agenda formalitas, melainkan kesempatan nyata bagi wakil rakyat untuk memperjuangkan kebutuhan konstituen.
Semua aspirasi yang ia terima akan dibawa ke forum DPRK dan diusulkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) agar dapat direalisasikan.
“Hasil reses ini akan menjadi bagian dari pokok-pokok pikiran DPRK yang disampaikan kepada kepala daerah. Dengan begitu, masyarakat bisa melihat bahwa suara mereka benar-benar diperjuangkan di tingkat kebijakan,” pungkasnya.
Laporan: Irfan








