Foto: Irfan | Tampak Wakil bupati Haris Richard S. Yocku, SH menghadiri Musda V Dewan Kesenian bersama Prof Dr. Nomensen Mambraku, Ketua Dewan Kesenian, di Sentani, Selasa (9/12).

Sentani, jurnalmamberamofoja.com — Musyawarah Daerah (Musda) ke-V Dewan Kesenian Tanah Papua Kabupaten Jayapura resmi digelar pada Selasa (9/12).
Forum lima tahunan ini menjadi ajang konsolidasi sekaligus pemilihan kepemimpinan baru untuk memperkuat peran lembaga dalam menjaga eksistensi seni dan budaya di Tanah Papua.
Ketua Dewan Kesenian Tanah Papua, Prof. Dr. Nomensen Mambraku, menegaskan Musda bukan sekadar forum organisasi, tetapi ruang strategis untuk menjaga harkat dan martabat budaya orang asli Papua di tengah derasnya arus globalisasi.
“Musda ini adalah alat memperpanjang martabat Dewan Kesenian Tanah Papua. Kita hadir untuk memproteksi identitas orang Papua agar tidak tergerus oleh budaya luar,” ujarnya di Sentani.

Baca juga: Haris Yocku Janji Hidupkan Lagi Dewan Kesenian dan Bangun Gedung Kebudayaan
Mambraku menambahkan, Dewan Kesenian memiliki tanggung jawab besar dalam merawat karya seni, musik, serta identitas adat yang menjadi warisan turun-temurun.
Ia juga mengungkapkan adanya wacana perubahan struktur organisasi, termasuk kemungkinan mengganti nomenklatur Ketua Umum menjadi Sekretaris Jenderal demi efektivitas kerja di enam wilayah kesenian.
“Enam daerah lainnya harus bekerja bersama mempertahankan identitas Papua,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard S. Yocku, S.H., yang membuka secara resmi Musda tersebut, menekankan pentingnya seni dan budaya sebagai fondasi karakter masyarakat Papua. Ia berharap pemilihan pengurus baru dapat dilakukan dengan damai dan mengedepankan persaudaraan.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai seni dan budayanya,” kata Yocku.
Harus Yocku juga berharap hasil Musda mampu memperkuat ruang berkarya bagi seniman lokal dan memperluas upaya pelindungan budaya melalui program yang lebih terstruktur.
Laporan: M. Irfan








