Foto: Sony | Tampak Ketua DPD I Partai Golkar Papua Matius Fakhiri, S.IK.,MH., menerima pataka bendera partai Golkar sebagai tanda kepemimpinan yang baru.

Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI Partai Golkar Provinsi Papua yang digelar di Hotel Sunny, Abepura, Jumat (17/10), menjadi ajang politik yang hangat dan sarat makna.
Lebih dari sekadar forum organisasi, Musda ini menjadi simbol rekonsiliasi dan perayaan atas kemenangan politik Golkar di Tanah Papua.
Bagi para kader, Musda ini adalah reuni kemenangan menandai suksesnya Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen duduk sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Di balik semangat itu, terselip tekad untuk meneguhkan arah perjuangan partai ke depan.
Ketua Panitia Pelaksana, Denny Hendry Bunai, menegaskan Musda XI diselenggarakan sesuai AD/ART partai dan keputusan resmi DPP serta DPD Golkar Papua. Dengan tema “Golkar Solid, Golkar Maju, Golkar Cerdas”, forum ini diikuti lebih dari seratus peserta dari seluruh tingkatan struktur partai di Papua.
“Semua pembiayaan berasal dari kontribusi kader dan donatur. Ini bukti bahwa semangat gotong royong masih menjadi napas utama Golkar di Papua,” ujarnya.
Baca juga: Ketum Golkar Tegaskan Kemenangan MDF, WFA Siap Jalankan Instruksi
Sementara itu, Plt Ketua DPD Golkar Papua, Ahmad Doli Kurnia Tanjung, menegaskan Musda XI bukan sekadar urusan administratif, melainkan momentum strategis untuk memperkuat arah partai pasca kemenangan besar di Pilgub.
“Golkar hadir bukan untuk sekadar berkompetisi, tapi untuk memajukan kesejahteraan Papua agar setara dengan daerah lain di Indonesia,” tegas Doli.
Ia menambahkan, selama lima tahun tanpa Musda, Golkar Papua berhasil menjaga soliditas internal, memperluas basis, dan mengantarkan Fakhiri–Rumaropen ke puncak kepemimpinan daerah.
“Musda ini adalah panggilan sejarah. Golkar Papua harus berdiri tegak, bersatu tanpa sekat, dan bergerak untuk perubahan nyata,” katanya disambut tepuk tangan peserta.
Baca juga: DPD I Golkar Papua Tegaskan SK Patinus Wanimbo Sah dan Final
Dalam kesempatan itu, Gubernur Papua Matius Fakhiri menilai Musda XI sebagai momentum penting untuk regenerasi dan konsolidasi partai.
“Musda bukan sekadar pergantian pengurus, tapi tonggak regenerasi kepemimpinan yang memperkuat kemitraan antara pemerintah dan partai politik,” ujarnya.
Fakhiri juga memberi apresiasi atas kehadiran Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, beserta jajaran pengurus pusat. Menurutnya, Golkar telah memberi kontribusi besar bagi pembangunan bangsa dan Papua.
“Partai Golkar bukan hanya pilar politik, tapi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat,” kata Fakhiri.
Ia menekankan bahwa tantangan pembangunan Papua tidak ringan, namun komitmen pemerintah tetap kuat untuk mewujudkan pembangunan yang adil, inklusif, dan berpihak pada rakyat.
“Sinergi antara pemerintah, partai politik, dan seluruh elemen masyarakat adalah kunci agar Papua bisa bangkit dan sejajar dengan daerah lain,” tandasnya.

Sementara itu, Bahlil Lahadalia mengingatkan bahwa politik Golkar di Papua harus berorientasi pada pembangunan rakyat, bukan sekadar perebutan kekuasaan.
“Tantangan Papua masih besar. Kita butuh solidaritas, bukan saling sikut. Golkar harus menjadi rumah besar yang menyatukan perbedaan,” tegasnya.
Bahlil menekankan pentingnya semangat gotong royong dan inklusivitas kepemimpinan. Ia juga mengingatkan, perbedaan pandangan bukanlah ancaman, tetapi sumber energi untuk melahirkan gagasan besar.
“Golkar Papua harus jadi teladan politik yang beretika, produktif, dan membangun,” katanya.
Dalam suasana penuh nostalgia, Bahlil menyinggung akar sejarah Partai Golkar yang lahir dari semangat 97 organisasi rakyat pada 1964.
“Partai ini lahir dari rahim rakyat dari guru, petani, pegawai negeri, pemuda, dan cendekiawan. Di Papua, semangat itu hidup melalui kerja nyata kader di pelosok hingga kota,” ujarnya.
Bahlil juga menegaskan bahwa keberhasilan Golkar di Papua, baik di Pilkada maupun Pileg, menjadi bukti kemampuan partai beradaptasi dengan kearifan lokal tanpa kehilangan jati diri nasionalis.
Musda XI pun ditutup dengan penghormatan khusus bagi Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen dua kader terbaik Golkar yang baru saja menorehkan sejarah kemenangan politik di Bumi Cenderawasih.
Dalam Musda ini juga terpilih Matius Fakhiri sebagai ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Papua. Mantan Kapolda Papua ini juga berjanji akan mengembalikan kejayaan partai berlambang pohon beringin tersebut di tanah Papua.
Laporan: Sony Rumainum







