Gubernur Fakhiri Dorong MRP Satu Suara Kawal Pembangunan Papua

Spread the love

Foto: Roy | Tampak Gubernur Papua Komjen Pol (Purn) Matius D. Fakhiri, S.I.K., MH., bersama Ketua MRP Nerlince Wamuar, SE., M.Pd., dan ketua PURT Benny Swenny, S.Sos usai membuka Temu Konsultasi, di Menteng, Jakarta, Kamis (13/11). 

Jakarta, jurnalmamberamofoja.com – Gubernur Papua, Komjen Pol (Purn) Matius Derek Fakhiri, membuka Temu Konsultasi yang digelar Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) Majelis Rakyat Papua (MRP) di Hotel Morrissey Menteng, Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Dalam pernyataannya, Fakhiri mengapresiasi langkah MRP yang mulai membenahi fungsi internal melalui kegiatan konsultasi tersebut. Ia menegaskan bahwa setiap Pokja Adat, Agama, dan Perempuan, harus menjalankan tugas sesuai mandatnya agar MRP semakin efektif dalam mengawal kepentingan Orang Asli Papua.

Baca juga: Gubernur Matius Fakhiri Buka Temu Konsultasi MRP Terkait Dana Otsus Papua

Fakhiri mengatakan pemerintah membutuhkan peran semua unsur di MRP dalam menjalankan program pembangunan. Kolaborasi pemerintah, MRP, dan masyarakat dinilai penting untuk memastikan arah pembangunan berjalan sesuai kebutuhan di lapangan.

Ia juga menyinggung keterbatasan pemerintah daerah karena aturan pusat yang ketat, termasuk pengelolaan dana Otsus yang disebutnya “berasa seperti DAK”. Karena itu, ia berharap MRP dapat mendorong kementerian dan lembaga memberi ruang lebih luas dalam penggunaan dana Otsus agar lebih fleksibel dan tepat sasaran.

Menurut Fakhiri, sinergi antara Pemerintah Provinsi Papua, MRP, dan DPRP akan mempermudah pelaksanaan program prioritas. Ia menyebut penguatan MRP Induk harus berjalan seiring dengan MRP di provinsi lain di Tanah Papua agar seluruhnya memiliki suara yang selaras.

Gubernur menekankan pentingnya peran adat dalam berbagai agenda pembangunan. Ia mengingatkan bahwa tanpa melibatkan adat, potensi konflik seperti pemalangan masih bisa terjadi.

Menutup keterangannya, Fakhiri berharap Temu Konsultasi PURT menghasilkan langkah-langkah kolaboratif yang dapat memperkuat pelayanan kepada masyarakat dalam penggunaan dana Otsus. Ia juga berjanji menambah dukungan anggaran bagi kelompok kerja MRP pada tahun 2026 agar lembaga kultur OAP semakin berdaya.

Laporan: Roy Hamadi

Related Posts

Audit Kemenkes Ungkap Masalah Serius, Gubernur Papua Siapkan Langkah Cepat Benahi Layanan RS

Spread the love

Spread the loveFoto: istimewa | Pertemuan Gubernur Matius Fakhiri dengan tim auditor Kemenkes, Rabu (26/11). Jayapura, jurnalmamberamofoja.com – Pemerintah Provinsi Papua bergerak cepat menindaklanjuti hasil audit mendalam Kementerian Kesehatan RI…

LSM Papua Bangkit Bongkar Belanja DPRK Jayapura yang Dinilai Janggal dan Tidak Mendesak

Spread the love

Spread the loveFoto: Irfan | Ketua LSM Papua Bangkit, Ir. Hengky Hiskia Jokhu, ketika di jumpai kemarin, Rabu (26/11) di Sentani. Sentani, jurnalmamberamofoja.com — LSM Papua Bangkit kembali menyoroti penggunaan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Audit Kemenkes Ungkap Masalah Serius, Gubernur Papua Siapkan Langkah Cepat Benahi Layanan RS

Audit Kemenkes Ungkap Masalah Serius, Gubernur Papua Siapkan Langkah Cepat Benahi Layanan RS

Bupati Jayapura Geram: Banyak Perumahan Tanpa Drainase, Warga Jadi Korban Banjir

Bupati Jayapura Geram: Banyak Perumahan Tanpa Drainase, Warga Jadi Korban Banjir

LSM Papua Bangkit Bongkar Belanja DPRK Jayapura yang Dinilai Janggal dan Tidak Mendesak

LSM Papua Bangkit Bongkar Belanja DPRK Jayapura yang Dinilai Janggal dan Tidak Mendesak

Ondofolo Babrongko Kritik Keras Kepala Distrik Sentani: “Pernyataannya Bisa Picu Kegaduhan Pemerintahan”

Ondofolo Babrongko Kritik Keras Kepala Distrik Sentani: “Pernyataannya Bisa Picu Kegaduhan Pemerintahan”

GAMKI Papua Desak Penegakan Hukum Tanpa Kompromi dalam Kasus Irene Sokoy

GAMKI Papua Desak Penegakan Hukum Tanpa Kompromi dalam Kasus Irene Sokoy

Audit Empat Rumah Sakit Diserahkan ke Gubernur Papua: Kasus Irene Sokoy Jadi Momentum Pembenahan

Audit Empat Rumah Sakit Diserahkan ke Gubernur Papua: Kasus Irene Sokoy Jadi Momentum Pembenahan