Foto: istimewa | Tampak Riko Pekei ditemani Prof. Ave Lefaan, Amoye Pekey, bersama alumni Kesejahteraan Sosial lainnya, di Aula FISIP Uncen, Selasa (28/10).

Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Tidak banyak karya akademik yang mampu menyentuh sisi kemanusiaan sekaligus membuka mata publik terhadap realitas sosial yang sering luput dari perhatian.
Namun, itulah yang dihadirkan lewat peluncuran dan bedah buku “Potret Anak Jalanan (Antara Kenyataan dan Harapan)” karya Adinda Riko Pekei, yang digelar hangat di Aula FISIP Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura, Selasa (28/10).
Acara yang diselenggarakan oleh keluarga besar Program Studi Kesejahteraan Sosial (Kesos) FISIP Uncen ini dihadiri para akademisi, peneliti, dan praktisi sosial yang memiliki kepedulian terhadap isu perlindungan anak di Papua. Diskusi berlangsung dinamis, penuh refleksi, dan mengalir dalam suasana kekeluargaan.
Baca juga: FISIP Uncen Kukuhkan Para Dekan Baru: Harapan Baru untuk Pendidikan dan Pengabdian di Tanah Papua
Peluncuran buku ini dibuka secara resmi oleh Dekan I FISIP Uncen, Kakanda Eduard Kocu, mewakili Dekan. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi karya tersebut sebagai bentuk kontribusi nyata anak muda Papua dalam memahami persoalan sosial yang kompleks di tanahnya sendiri.
“Buku ini tidak hanya merekam realitas sosial, tapi juga mengajak kita untuk berempati, melihat anak-anak jalanan bukan sekadar sebagai masalah, tetapi sebagai manusia yang punya harapan,” ujarnya.

Hadir pula sejumlah tokoh penting dalam sesi bedah buku, di antaranya Prof. Ave Lefaan serta Kakanda Amoye Pekey, seorang pekerja sosial yang aktif mendampingi komunitas anak jalanan di Jayapura. Mereka memberikan pandangan kritis dan apresiasi atas pendekatan riset yang digunakan penulis dalam menyajikan data dan narasi yang menyentuh sisi kemanusiaan.
Editor buku turut memberikan testimoni mengenai proses penyusunan naskah yang memakan waktu cukup panjang. Ia menyebut karya ini sebagai “potret sosial yang jujur dan apa adanya”, yang ditulis dengan empati, bukan sekadar analisis ilmiah.
Buku “Potret Anak Jalanan” sendiri merupakan hasil penelitian Adinda Riko Pekei, alumni Prodi Kesejahteraan Sosial FISIP Uncen, yang menelusuri metode penanganan anak jalanan di luar panti melalui pendekatan mobile school yang diterapkan oleh Yayasan Pelita Papua.

Melalui pendekatan ini, penulis menggambarkan bagaimana para relawan bergerak langsung ke lapangan ke jalanan, terminal, dan sudut kota untuk memberikan pendidikan dasar, bimbingan sosial, dan dukungan psikologis bagi anak-anak yang hidup di jalan.
“Anak jalanan bukan hanya korban kondisi ekonomi, tetapi juga korban dari sistem sosial yang belum berpihak pada mereka,” ungkap salah satu narasumber dalam diskusi.
“Harapannya, buku ini menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan yang lebih pro-anak, serta mendorong kalangan akademik untuk terus melanjutkan riset dan pendampingan sosial di lapangan,” tambahnya.
Kehadiran buku ini menjadi pengingat bahwa di balik wajah modern Jayapura yang terus bertumbuh, masih ada kisah-kisah sunyi anak-anak yang berjuang di pinggir jalan.
Bedah buku ini bukan hanya sekadar forum ilmiah, tetapi juga ruang empati tempat semua pihak diajak menatap kenyataan sosial Papua dengan hati nurani dan komitmen perubahan.
Laporan: Sony Rumainum







