Foto: Sony | Tampak aksi Demo Damai di Taman Imbi Jayapura, Senin (20/10).

Jayapura, jurnalmamberamofoja.com – Seruan untuk memberantas korupsi bergema di pusat Kota Jayapura. Ratusan warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi menggelar aksi damai di depan Taman Imbi, Jayapura, Senin (20/10).
Massa terdiri dari berbagai elemen mahasiswa, masyarakat sipil, tokoh pemuda, serta kelompok Mama Pasar yang kompak menyuarakan dukungan bagi langkah Gubernur Papua Mathius D. Fakhiri dan Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen dalam perang melawan korupsi di Tanah Papua.
Baca juga: Dari Orasi ke Anarki: Tiga Korban dan Mobil Terbakar di Tengah Demonstrasi Abepura
Aksi berlangsung tertib dan penuh semangat dengan membawa spanduk bertuliskan dukungan terhadap pemerintah provinsi dan aparat penegak hukum.
Mereka mendesak agar pemberantasan korupsi tidak pandang bulu dan menegaskan bahwa praktik korupsi selama ini telah memperparah kemiskinan serta menghambat pembangunan di berbagai daerah di Papua.
“Korupsi ini menyengsarakan masyarakat kecil. Dana yang seharusnya untuk pendidikan, kesehatan, dan pasar justru dinikmati segelintir pejabat. Kami mendukung penuh Gubernur dan Wakil Gubernur Papua agar bertindak tegas tanpa kompromi,” ujar Maryam Kailele Ketua forum Pasar Mama Papua dalam orasinya.
Menurut Maryam, praktik korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga kejahatan moral yang menciptakan ketimpangan dan ketidakadilan sosial. Ia berharap pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Fakhiri–Rumaropen mampu menghadirkan era baru pemerintahan bersih di Tanah Papua.

Dalam orasi yang sama, Ribka perwakilan mahasiswa menegaskan bahwa perjuangan memberantas korupsi harus dimulai dari kemauan politik yang kuat serta dukungan masyarakat sipil.
Mereka juga meminta agar Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian khusus terhadap pengawasan dana pembangunan di wilayah Saireri, Waropen, dan Pegunungan Papua yang rawan disalahgunakan oleh oknum pejabat.
“Kami ingin Papua maju, tapi itu hanya bisa terwujud kalau uang rakyat dikelola dengan jujur dan transparan. Kami akan terus mengawal kebijakan anti korupsi di daerah,” tegas Ribka salah satu mahasiswa dari Universitas Cenderawasih.
Selain menyoroti isu korupsi, massa aksi juga menyerukan agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus pembunuhan seorang guru di wilayah Pegunungan Papua. Mereka menilai kasus tersebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang harus ditangani secara serius oleh aparat keamanan.
“Keadilan harus ditegakkan, bukan hanya untuk uang negara, tapi juga untuk nyawa rakyat kecil yang tak bersalah,” seru salah satu peserta aksi lainnya.
Dalam spanduk besar yang dibentangkan di tengah kerumunan, tertulis jelas pesan utama aksi tersebut: “Koalisi Masyarakat Sipil mendukung penuh Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Bapak Matius D. Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, dalam memberantas korupsi di Papua.”

Baca juga: Forum Pemuda dan Masyarakat Peduli Cycloop Demo di Kantor Bupati Jayapura, Tolak Keras Tambang Nikel
Aksi yang berlangsung damai itu mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan. Sepanjang jalannya kegiatan, situasi tetap kondusif. Massa membubarkan diri dengan tertib setelah menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah dan aparat penegak hukum.
Koordinator aksi menegaskan bahwa gerakan ini bukan bentuk penentangan, melainkan dorongan moral masyarakat agar pemerintah dan lembaga hukum konsisten dalam mewujudkan Papua yang bersih, adil, dan bebas dari praktik korupsi.
Dengan suara lantang dan langkah damai, Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi mengingatkan bahwa harapan rakyat Papua sederhana: pemerintahan yang jujur, pemimpin yang berintegritas, dan masa depan yang lebih adil bagi semua.
Laporan: Sony Rumainum








