Foto: Andre | Tampak Tonny Tesar, S.Sos., Anggota Komisi XIII DPR RI kunjungi RSUD Youwari, diterima oleh dr Yerri Mandang dan staf, Rabu (26/11).

Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Anggota DPR RI Komisi XIII, Tonny Tesar, melakukan kunjungan ke RSUD Yowari untuk mengecek langsung dugaan pelanggaran HAM terkait meninggalnya Irene Sokoy dan bayi yang dikandungnya pada 17 November 2025.
Kasus ini memicu keprihatinan publik karena keluarga mengaku ditolak oleh empat rumah sakit sebelum korban akhirnya meninggal dalam perjalanan menuju RSUD Dok II Jayapura.
Tonny menegaskan bahwa tidak boleh ada penolakan pasien dalam kondisi darurat, siapa pun orangnya. Ia menolak keras layanan kesehatan yang membeda-bedakan masyarakat dan pejabat.

“Dalam situasi emergensi, semua warga negara wajib mendapatkan pelayanan yang sama. Tidak boleh ada alasan administratif yang menghalangi nyawa seseorang,” tegasnya saat sidak di RS Yowari, Rabu (26/11).
Dalam dialog dengan manajemen RS Yowari, Tonny menerima penjelasan kronologi penanganan pasien Irene Sokoy sejak masuk pada 16 November sore hingga proses rujukan berantai pada dini hari.
Pihak rumah sakit mengklaim telah memberikan tindakan, namun keterbatasan fasilitas dan ketersediaan ruang membuat pasien harus dirujuk ke rumah sakit lain.

Dari penelusuran itu, Tonny menyoroti lemahnya kesiapan fasilitas kesehatan serta koordinasi rujukan di wilayah Jayapura.
Ia menilai kapasitas rumah sakit perlu ditingkatkan agar masyarakat Papua mendapatkan pelayanan yang layak.
“Ini masalah serius. Sistem yang tidak siap mengakibatkan nyawa melayang,” ujarnya.

Kasus ini sebelumnya mendapat perhatian Kementerian Kesehatan yang telah menurunkan tim investigasi terhadap seluruh rumah sakit yang disebut terkait.
Tonny menyatakan dukungannya agar investigasi dilakukan secara transparan dan memberikan sanksi tegas bila ditemukan pelanggaran prosedur ataupun unsur pelanggaran HAM.
Ia juga menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap implementasi kebijakan layanan kesehatan di Papua, termasuk pencegahan praktik penolakan pasien karena alasan biaya atau ruangan.

Usai melakukan sidak, Tonny bersama istri dan stafnya mengunjungi keluarga almarhumah di Kampung Hobong dan Kampung Kenso serta berdoa di makam Irene Sokoy.
“Kami dari Fraksi NasDem dan Komisi XIII menyampaikan duka mendalam. Kami akan mengawal perbaikan sistem layanan kesehatan agar tidak ada lagi nyawa yang hilang karena kelalaian atau lemahnya pelayanan,” pungkasnya.
Laporan: Andre Fonataba







