Foto: istimewa | Tampak Peresmian Papua Shine Christian School oleh Pdt. Jimmy A. H. Koirewoa bersama Pastor

Opini Pendidikan : Victor Michael Buefar
Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Peresmian Papua Shine Christian School disambut hangat dan dinilai sebagai langkah penting dalam memperkuat fondasi pendidikan di Tanah Papua.
Dalam opini pendidikan yang disampaikan Victor Beufar, ia menekankan bahwa pendidikan adalah instrumen utama untuk memutus ketertinggalan dan membangun masa depan Papua yang lebih bermartabat.

Baca juga: VMB: Pelestarian Tanpa Penghormatan Budaya Adalah Penghancuran Identitas
Menurutnya, pendidikan di Papua bukan sekadar aktivitas belajar mengajar, tetapi ruang pembebasan bagi Orang Asli Papua untuk membangun karakter, memperluas wawasan, dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan zaman.
Ia menegaskan bahwa tanpa akses pendidikan yang merata dan berkualitas, ketimpangan sosial akan terus berlangsung.
Beufar mengingatkan bahwa pekerjaan rumah besar masih menunggu: fasilitas yang belum memadai, distribusi guru yang tidak merata, serta sistem yang belum sepenuhnya berpihak pada kebutuhan OAP.
Tantangan itu, katanya, harus menjadi pemicu untuk bergerak lebih cepat memperbaiki kualitas pendidikan ke depan.

Ia juga menyerukan generasi muda Papua khususnya Milenial dan Gen-Z untuk mengambil peran nyata sebagai penggerak perubahan.
“Tanah ini membutuhkan anak-anak muda yang siap membangun kapasitas, duduk di ruang-ruang strategis, dan menjadikan pendidikan sebagai alat mengubah masa depan,” ujarnya.
Momentum 80 tahun Hari Guru Nasional yang diperingati 25 November kemarin, menurut Beufar, seharusnya menjadi titik refleksi sekaligus harapan baru bagi Papua.

Vicky berharap guru-guru Papua mendapatkan dukungan lebih kuat, pelatihan yang berkualitas, dan lingkungan kerja yang layak sehingga mampu melahirkan generasi Papua yang cerdas, berkarakter, dan percaya diri bersaing di tingkat nasional maupun global
Dengan mengutip pemikir pendidikan Paulo Freire, Victor Beufar menegaskan bahwa perubahan Papua hanya dapat terwujud melalui manusia-manusia yang terdidik, berkarakter, dan bekerja keras mewujudkan cita-cita kolektif.
Di akhir pernyataannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, gereja, masyarakat adat, akademisi, dan pemuda Papua untuk mendorong kemajuan pendidikan sebagai fondasi pembangunan Papua masa depan.
Laporan: Sony Rumainum







