Foto: Irfan | Tampak Wabup Haris Richard S. Yocku, SH., bersama ketua PGRI Kabupaten Jayapura Andreas Swewaly dan jajaran pengurus, Wakapolres Kompol. Erol Sudrajat,S.Sos., di SMKN 1 Sentani, Kamis (16/10).

Sentani, jurnalmamberamofoja.com – Di tengah semangat perubahan dan harapan besar akan masa depan pendidikan di Papua, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Jayapura menggelar Konferensi Ke-V masa bakti 2025–2030, Kamis (16/10), di Aula SMK Negeri 1 Teknologi dan Rekayasa Sentani, Hawaii.
Dengan mengusung tema “Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas”, konferensi ini menjadi momentum penting bagi para guru untuk meneguhkan kembali komitmen mereka sebagai pendidik yang tak hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter generasi muda Papua.
Baca juga: Pemkab Jayapura Gelar Hari Pangan Sedunia 2025, Gaungkan Cinta Pangan Lokal

Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard Yocku, yang membuka acara secara resmi, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pengurus PGRI yang telah bekerja keras dalam memperjuangkan nasib guru dan memajukan dunia pendidikan di daerah ini.
“Guru adalah ujung tombak pembangunan manusia. Pemerintah daerah siap bersinergi dengan PGRI untuk memastikan setiap anak di Kabupaten Jayapura mendapat pendidikan yang layak dan bermutu,” ujar Haris penuh semangat.
Ia juga menekankan bahwa PGRI memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah menuntaskan berbagai persoalan pendidikan, mulai dari kesejahteraan guru hingga peningkatan mutu belajar di sekolah-sekolah.
Baca juga: Sekda Jayapura: Lindungi Hak Cipta, Bangun Ekonomi Kreatif dari Kearifan Lokal
“Kami ingin PGRI tidak hanya menjadi wadah bagi guru, tetapi juga mitra pemerintah dalam mencari solusi nyata. Mari kita bergandengan tangan membangun pendidikan Jayapura yang lebih baik,” tambahnya.
Suasana konferensi berlangsung hangat, diwarnai semangat kebersamaan para peserta dari berbagai sekolah di Kabupaten Jayapura. Kehadiran perwakilan dari PGRI Provinsi Papua Lanud Silas Papare, dan Polres Jayapura menunjukkan dukungan luas terhadap penguatan peran guru di daerah.

Ketua PGRI Kabupaten Jayapura, Andreas Swewaly, mengatakan konferensi ini menjadi forum penting untuk melakukan evaluasi sekaligus menentukan arah organisasi lima tahun ke depan.
“Kami akan membahas laporan pertanggungjawaban pengurus lama dan memilih ketua baru sesuai mekanisme AD/ART. Sampai saat ini, baru saya yang menyatakan kesediaan maju sebagai calon ketua,” ungkap Andreas.
Ia menambahkan, harapannya sederhana namun besar: agar PGRI Jayapura tetap solid, terus berinovasi, dan menjadi ruang perjuangan bagi para guru yang selama ini berdiri di garda depan dunia pendidikan.

“Pendidikan di Papua akan maju jika guru-gurunya kuat dan bersatu,” tegasnya.
Melalui konferensi ini, PGRI Jayapura ingin memastikan bahwa semangat perubahan tidak berhenti di ruang sidang, melainkan diwujudkan dalam tindakan nyata di setiap sekolah, di setiap ruang kelas, dan di setiap hati guru yang mengabdi bagi masa depan generasi muda Papua.
Laporan: M. Irfan








