Foto: istimewa | Tampak Gubernur Papua Komjen Pol (Purn) Matius D. Fakhiri, S.IK., MH., ketika bertatap muka dengan anak anak Panti Asuhan Pembawa Terang.

Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Di tengah suasana duka pascakebakaran yang melanda Panti Asuhan Pembawa Terang, Gubernur Papua Matius D. Fakhiri hadir membawa harapan baru bagi anak-anak penghuni panti.
Dengan langkah penuh empati, Fakhiri datang menyalami satu per satu anak yang kini harus kehilangan tempat tinggal mereka akibat musibah yang meluluhlantakkan sebagian besar bangunan panti tersebut.
Kunjungan itu bukan sekadar bentuk seremonial, melainkan wujud nyata dari kepedulian pemerintah terhadap masa depan generasi muda Papua. Di hadapan para anak dan pengurus panti, Fakhiri menyampaikan pesan penuh semangat agar mereka tetap tabah menghadapi cobaan.
Baca juga: 145 Pelaku UMKM Papua Dapat KUR, Fakhiri: “Gunakan untuk Produksi, Bukan Konsumsi!”
“Jangan menyerah, tetap kuat, dan terus belajar dengan tekun. Kalian adalah masa depan Papua,” ucap Fakhiri dengan nada tegas namun lembut, disambut tatapan penuh haru dari para anak panti.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Papua tidak akan tinggal diam melihat penderitaan anak-anak yang menjadi korban kebakaran tersebut. Pemerintah berkomitmen menyalurkan bantuan darurat serta mendukung proses pemulihan agar panti bisa kembali berfungsi sebagaimana mestinya.

“Pemerintah akan memastikan semua anak di panti ini tetap mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan kesempatan belajar yang layak. Kami hadir untuk memastikan masa depan mereka tetap terjaga,” tegas Gubernur Fakhiri.
Kehadiran orang nomor satu di Papua itu menjadi momen mengharukan bagi para anak asuh dan pengurus panti. Di tengah reruntuhan dan sisa puing bangunan yang terbakar, semangat mereka kembali tumbuh. Beberapa anak bahkan menyampaikan rasa terima kasih karena merasa tidak dilupakan oleh pemerintah.
Bagi banyak pihak, kunjungan Fakhiri menjadi simbol kuat bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya tentang kebijakan, tetapi juga tentang kehadiran dan empati. Di saat masyarakat membutuhkan, seorang pemimpin harus hadir secara langsung, membawa harapan dan dorongan moral.
Kebakaran yang menimpa Panti Asuhan Pembawa Terang memang meninggalkan luka mendalam. Namun melalui kepedulian pemerintah dan dukungan masyarakat, harapan untuk bangkit kembali kini mulai menyala.
Anak-anak panti itu percaya bahwa masa depan mereka belum padam karena masih ada tangan-tangan yang siap menggandeng mereka menuju hari esok yang lebih terang.
Laporan: Sony Rumainum







