Foto: istimewa | Gubernur Papua Komjen Pol. (Purn) Matius D. Fakhiri, S.IK dan Wagub Aryoko Rumaropen, SP., Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri, Dr. Agus Fatoni dan sejumlah staf lainnya.

Jakarta, jurnalmamberamofoja.com – Gubernur Papua Mathius D. Fakhiri bersama Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen menunjukkan langkah cepat di awal masa jabatan mereka dengan menegaskan komitmen percepatan pembangunan Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
Komitmen ini disampaikan dalam rapat bersama Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua yang digelar di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tersebut menjadi momentum penting untuk menyatukan arah kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Tujuannya jelas: memastikan seluruh program Otsus berjalan lebih cepat, transparan, dan memberikan hasil nyata bagi masyarakat Papua di semua wilayah, hingga ke kampung-kampung terpencil.

Baca juga: “Papua di Era MDF-AR: Membangun Tanah Damai dari Rekonsiliasi Menuju Aksi”
Dalam pertemuan itu, Gubernur Mathius Fakhiri menegaskan bahwa makna keberhasilan Otsus tidak diukur dari besar kecilnya dana yang dikucurkan, tetapi dari sejauh mana manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh rakyat.
“Keberhasilan Otsus bukan diukur dari besar dana, tapi dari manfaat yang dirasakan rakyat. Setiap rupiah harus memberi dampak nyata,” tegas Fakhiri.
Pemerintah Provinsi Papua kini memusatkan perhatian pada lima sektor utama: pertanian, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, serta konektivitas antarwilayah.
Baca juga: Usai Dilantik Prabowo, Fakhiri-Rumaropen Susun Langkah Cepat 100 Hari Pertama
Fakhiri menyebut bahwa fokus tersebut dirancang agar pembangunan benar-benar menjawab kebutuhan dasar masyarakat dan mendorong kemandirian ekonomi lokal.
Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen menambahkan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah pusat, kabupaten/kota, maupun lembaga masyarakat akan menjadi kunci sukses percepatan Otsus di Papua.
“Kami ingin membangun mekanisme kerja yang efisien, terukur, dan diawasi bersama. Hasil pembangunan harus terlihat dalam kualitas hidup masyarakat Papua,” ujar Rumaropen.

Langkah strategis ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa kepemimpinan Fakhiri–Rumaropen ingin menegakkan tata kelola pembangunan yang lebih terbuka dan berorientasi pada hasil.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, diharapkan percepatan Otsus Papua dapat memperkecil kesenjangan pembangunan dan memperkuat kesejahteraan masyarakat di seluruh Tanah Papua.
Sinergi antara pusat dan daerah ini juga menjadi tonggak penting menuju Papua yang mandiri, sejahtera, dan bermartabat sesuai semangat Otonomi Khusus yang sesungguhnya.
Laporan: Sony Rumainum







