
Foto: Wily | Tampak Anggota MRP Papua dari Pokja Adat, Cornelis Dasinapa ketika berfoto bersama masyarakat di Kampung Bagusa, Kabupaten Mamberamo Raya, Sabtu (4/10).
Kasonaweja, jurnalmamberamofoja.com – Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) dari Pokja Adat, Cornelis Dasinapa, kembali turun langsung ke tengah masyarakat untuk mendengar suara mereka.
Dalam rangka Massa Sidang III MRP Tahun 2025, Cornelis melakukan penjaringan aspirasi di sejumlah kampung di Kabupaten Mamberamo Raya, antara lain Kampung Teba, Bagusa, Trimuris, Kasonaweja, hingga Burmeso.
Kehadiran Cornelis mendapat sambutan hangat dari warga, tokoh adat, maupun pemuda setempat. Mereka menilai langkah anggota MRP ini sebagai bentuk nyata keberpihakan lembaga kultural terhadap masyarakat asli Papua, khususnya terkait pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) yang masih menyisakan banyak persoalan.
Baca juga: Tiga Srikandi MRP Desak Pengusutan Tuntas Kasus Penembakan di Entrop
Dalam keterangannya, Cornelis menegaskan bahwa MRP hadir bukan hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai pengawal kepentingan orang asli Papua (OAP). Salah satu fokus utama, kata dia, adalah memantau penggunaan dana Otsus agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di tingkat akar rumput.
“Saya mendengar langsung aspirasi masyarakat tentang pelaksanaan Otsus. Banyak keluhan soal dana Otsus yang belum dirasakan secara baik, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
Aspirasi ini akan kami bawa ke forum resmi MRP untuk dibahas dan menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah maupun pusat,” ujar Cornelis saat ditemui di Burmeso, Sabtu (4/10).
Warga Mamberamo Raya, lanjut Cornelis, menyoroti pentingnya transparansi dan pengawasan penggunaan dana Otsus. Mereka berharap agar MRP lebih aktif mengawasi jalannya program pemerintah, sehingga tidak ada lagi dana yang salah sasaran atau dinikmati oleh segelintir pihak.

“Masyarakat ingin agar dana Otsus menjadi berkah bagi orang asli Papua, bukan sebaliknya. Kami di MRP akan terus kawal bersama-sama dengan masyarakat,” tegas Cornelis Dasinapa.
Selain soal dana, masyarakat juga menyampaikan kebutuhan mendesak lainnya, mulai dari peningkatan layanan pendidikan yang masih minim tenaga guru, fasilitas kesehatan yang terbatas, hingga program pemberdayaan ekonomi lokal yang dinilai belum berjalan optimal.
Kegiatan penjaringan aspirasi ini disambut positif oleh tokoh adat dan pemuda. Mereka berharap suara yang sudah disampaikan benar-benar diperjuangkan dalam sidang MRP dan menjadi perhatian serius pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Baca juga: MRP dan Pemuka Agama Papua Serukan Pesan Damai di Tengah Gelombang Aksi Nasional
Bagi masyarakat Mamberamo Raya, kesempatan berdialog langsung dengan anggota MRP dianggap sebagai momentum penting untuk menyuarakan harapan. Mereka ingin agar MRP tidak hanya hadir dalam tataran simbolik, melainkan konsisten memperjuangkan hak-hak orang asli Papua demi kesejahteraan bersama.
Laporan: Wily Awek