Foto: istimewa | Tampak aparat kepolisian Polsek Sentani Kota sedang mengamankan para pelajar, Jumat (24/10).

Sentani, jurnalmamberamofoja.com — Aksi cepat aparat kepolisian kembali mencegah potensi bentrokan pelajar di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura. Pada Jumat (24/10) siang, jajaran Polres Jayapura melalui Polsek Sentani Kota berhasil menggagalkan tawuran antara siswa SMA Negeri 1 Sentani dan SMK Negeri 1 Sentani, yang sempat memicu kekhawatiran warga sekitar.
Personel kepolisian langsung bergerak setelah menerima laporan adanya pergerakan pelajar dari dua sekolah tersebut. Dalam waktu singkat, petugas berhasil mengamankan puluhan siswa yang diduga terlibat bersama sejumlah barang bukti berupa alat tajam tradisional, katapel, batu, dan pisau.
Kapolsek Sentani Kota AKP Sunardi menjelaskan bahwa langkah cepat tersebut merupakan bagian dari komitmen kepolisian untuk menjaga stabilitas keamanan di lingkungan pendidikan.
“Kami segera turun ke lapangan setelah menerima laporan adanya pergerakan kelompok pelajar. Berkat kesigapan anggota, bentrokan dapat dicegah sebelum menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan,” ujar AKP Sunardi.
Baca juga: Polres Jayapura Ungkap Dugaan Korupsi Dana Desa Rp2 Miliar di Kampung Sanggai, Namblong
Menurut hasil penyelidikan awal, akar masalah dari aksi tersebut berawal dari informasi hoaks yang beredar melalui media sosial, terutama pesan berantai di grup WhatsApp pelajar. Pesan itu berisi provokasi yang memicu kemarahan dan saling tantang antar siswa.
“Faktor utamanya adalah provokasi di media sosial. Pesan-pesan berisi ajakan dan hinaan menyulut emosi. Karena itu, kami imbau para pelajar agar lebih bijak menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi,” tegas Sunardi.
Tak hanya melakukan pengamanan, aparat Polsek Sentani Kota juga mengambil langkah pembinaan sebagai bentuk pendekatan humanis. Para pelajar yang diamankan diberikan edukasi kedisiplinan dan karakter kebangsaan, antara lain latihan baris-berbaris, penghormatan bendera Merah Putih, hingga kegiatan simbolis potong rambut bersama sebagai tanda komitmen memperbaiki perilaku dan menumbuhkan rasa kebersamaan.

“Kami tidak ingin anak-anak ini hanya ditakuti dengan sanksi. Mereka harus dibina agar sadar dan berubah. Mereka calon pemimpin masa depan, jadi harus kita arahkan dengan cara yang mendidik,” ujarnya.
Selain memberikan pembinaan langsung, pihak kepolisian juga memanggil orang tua dan pihak sekolah masing-masing untuk memberikan pemahaman bersama serta membuat surat pernyataan tertulis agar insiden serupa tidak kembali terulang.
“Kami ingin ini jadi pelajaran berharga. Semua pihak sekolah, orang tua, dan aparat harus terlibat aktif membentuk karakter anak-anak kita agar fokus belajar, bukan terlibat kekerasan,” tambah Sunardi.

Pasca kejadian, situasi di sekitar dua sekolah unggulan tersebut kini berangsur kondusif. Aktivitas belajar mengajar kembali berjalan normal, sementara jajaran Polres Jayapura terus memperkuat patroli dialogis dan pengawasan di lingkungan sekolah guna memastikan suasana aman dan nyaman bagi para pelajar.
Polres Jayapura menegaskan komitmennya untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi mitra pendidikan dalam membentuk generasi muda berdisiplin, bermoral, dan berkarakter positif di Kabupaten Jayapura.
Laporan: M. Irfan | rilis








