Foto: istimewa | Tampak warga merusak mobil patroli milik Polres Mamberamo Raya

Burmeso, jurnalmamberamofoja.com — Suasana di Distrik Burmeso, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, mendadak memanas pada Senin (28/10), setelah terjadi bentrokan antara warga dan aparat kepolisian dari Polres Mamberamo Raya. Hingga saat ini, kronologi lengkap peristiwa tersebut masih simpang siur dan tengah diselidiki pihak berwenang.
Informasi yang beredar di berbagai grup komunikasi masyarakat menyebutkan, insiden itu berawal dari kesalahpahaman antara aparat kepolisian dan warga setempat.
Seorang warga yang tidak terlibat dalam keributan dikabarkan menjadi korban pemukulan oleh anggota polisi, sementara pelaku utama yang disebut dalam pengaruh minuman beralkohol justru tidak diamankan.
Baca juga: Cegah Tawuran Pelajar, Polres Jayapura Bangun Karakter Siswa Lewat Pembinaan dan Disiplin
Peristiwa itu memicu kemarahan warga. Situasi pun berubah cepat ketika sekelompok massa menyerang aparat yang sedang bertugas di lokasi. Dua unit kendaraan dinas kepolisian, yakni mobil Samapta dan Kamtibmas, dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat amukan massa.
Sumber lokal juga menyebutkan bahwa sejumlah warga dari suku lain di sekitar Burmeso ikut terpancing dan turut berada di lokasi kejadian, sehingga situasi semakin sulit dikendalikan.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Polres Mamberamo Raya maupun pemerintah daerah terkait jumlah korban luka atau kerugian materiil lainnya. Namun, kondisi di lapangan dikabarkan sudah dalam penanganan aparat keamanan.
Beberapa tokoh masyarakat Burmeso mengimbau agar seluruh pihak menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. Mereka meminta agar kepolisian membuka ruang komunikasi dengan masyarakat guna mencegah konflik meluas dan menegakkan hukum secara adil tanpa pandang bulu.
“Kami ingin keadilan ditegakkan. Kalau memang ada kesalahan, proses sesuai hukum, tapi jangan sampai rakyat kecil jadi korban akibat tindakan yang tidak proporsional,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya.
Pihak kepolisian diharapkan segera memberikan klarifikasi resmi agar tidak menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat. Bentrokan ini menjadi pelajaran penting bagi aparat dan warga untuk memperkuat kepercayaan dan kemitraan dalam menjaga keamanan bersama di tanah Mamberamo Raya.
Laporan: Sony Rumainum







