Uncen di Usia ke-63: Cetak 1.300 Dokter dan Bukti Nyata Pengabdian untuk Papua

Spread the love

Foto: Sony | Ketua Panitia Dies Natalis ke 63 Universitas Cendrawasih dr. Isak Yesaya Samai, M. Kes., Sp.KJ, ketika menyampaikan sambutan kemarin Senin (10/11).

Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Memasuki usia ke-63 tahun, Universitas Cenderawasih (Uncen) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia di Tanah Papua.

Salah satu terobosan terbesar yang menjadi kebanggaan universitas tertua di Papua ini adalah lahirnya Fakultas Kedokteran (FK) Uncen, yang telah mencetak ribuan tenaga medis untuk melayani masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Ketua Panitia Dies Natalis ke-63 Uncen, dr. Isak Yesaya Samai, M.Kes., Sp.KJ, mengatakan pembukaan FK Uncen menjadi tonggak penting dalam perjalanan Uncen sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mengabdi untuk kemanusiaan.

“Sejak berdirinya Fakultas Kedokteran, Uncen telah menjadi embrio kebangkitan dunia kedokteran di Tanah Papua. Ini adalah bukti nyata pengabdian universitas bagi seluruh masyarakat Papua,” ujar dr. Isak di Jayapura, Senin (10/11).

Ia menyebut, hingga kini FK Uncen telah melahirkan sekitar 1.300 dokter, mulai dari dokter umum hingga spesialis dan super spesialis.

“Saya sendiri merupakan salah satu alumni angkatan pertama bersama dr. Andreas Pikey, yang kini menjabat sebagai Direktur RSUD Dok II Jayapura,” tambahnya.

Lebih lanjut, dr. Isak mengungkapkan bahwa para alumni FK Uncen kini tersebar di berbagai pelosok Papua, bahkan hingga ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.

“Banyak dari mereka mengabdikan diri di wilayah 3T dan kampung-kampung pelosok. Mereka bekerja dengan dedikasi tinggi. Inilah bentuk nyata kontribusi Uncen bagi rakyat Papua,” tegasnya.

Baca juga: “Haru di Hari Bahagia: Uncen Peringati Dies Natalis ke-63 Bersama Kepergian Sosok Teladan”

Dalam kesempatan itu, dr. Isak juga menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Dr. Hans Z. Kaiway, S.E., M.Sc.Agr, yang dikenal sebagai dosen senior dan Wakil Rektor II Uncen.

“Kami semua sangat kehilangan. Bapak Hans Kaiway adalah sosok yang berdedikasi tinggi bagi kemajuan Uncen. Kami percaya, Tuhan memiliki rencana terbaik. Selamat jalan, Bapak terkasih,” ucapnya dengan penuh haru.

Laporan: Sony Rumainum

Related Posts

Audit Kemenkes Ungkap Masalah Serius, Gubernur Papua Siapkan Langkah Cepat Benahi Layanan RS

Spread the love

Spread the loveFoto: istimewa | Pertemuan Gubernur Matius Fakhiri dengan tim auditor Kemenkes, Rabu (26/11). Jayapura, jurnalmamberamofoja.com – Pemerintah Provinsi Papua bergerak cepat menindaklanjuti hasil audit mendalam Kementerian Kesehatan RI…

GAMKI Papua Desak Penegakan Hukum Tanpa Kompromi dalam Kasus Irene Sokoy

Spread the love

Spread the loveFoto: istimewa | Ketua GAMKI Papua, Luis Hendrik Mebri (AI) Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Papua menegaskan dukungan penuh terhadap langkah hukum yang diambil…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Audit Kemenkes Ungkap Masalah Serius, Gubernur Papua Siapkan Langkah Cepat Benahi Layanan RS

Audit Kemenkes Ungkap Masalah Serius, Gubernur Papua Siapkan Langkah Cepat Benahi Layanan RS

Bupati Jayapura Geram: Banyak Perumahan Tanpa Drainase, Warga Jadi Korban Banjir

Bupati Jayapura Geram: Banyak Perumahan Tanpa Drainase, Warga Jadi Korban Banjir

LSM Papua Bangkit Bongkar Belanja DPRK Jayapura yang Dinilai Janggal dan Tidak Mendesak

LSM Papua Bangkit Bongkar Belanja DPRK Jayapura yang Dinilai Janggal dan Tidak Mendesak

Ondofolo Babrongko Kritik Keras Kepala Distrik Sentani: “Pernyataannya Bisa Picu Kegaduhan Pemerintahan”

Ondofolo Babrongko Kritik Keras Kepala Distrik Sentani: “Pernyataannya Bisa Picu Kegaduhan Pemerintahan”

GAMKI Papua Desak Penegakan Hukum Tanpa Kompromi dalam Kasus Irene Sokoy

GAMKI Papua Desak Penegakan Hukum Tanpa Kompromi dalam Kasus Irene Sokoy

Audit Empat Rumah Sakit Diserahkan ke Gubernur Papua: Kasus Irene Sokoy Jadi Momentum Pembenahan

Audit Empat Rumah Sakit Diserahkan ke Gubernur Papua: Kasus Irene Sokoy Jadi Momentum Pembenahan