
Foto: istimewa | Tampak Sat Polairud Polres Jayapura dan Tim SAR dibantu warga ketika evakuasi jenazah korban EY dari Danau Sentani, Minggu (7/9) Kampung Ifar Besar.
Sentani, Jurnalmamberamofoja.com – Suasana duka menyelimuti Kampung Jeku Ifar Besar, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, setelah seorang warganya, Edison Yoku (43), ditemukan meninggal dunia usai tersambar petir di perairan Danau Sentani.
Baca juga: Polres Jayapura Gelar Olah TKP Penemuan Amunisi dan Perlengkapan Air Softgun di Sentani
Musibah itu terjadi pada Sabtu (6/9) sore, ketika Edison sedang memeriksa jaring ikan miliknya di atas perahu. Hujan yang disertai petir tiba-tiba menyambar dan membuatnya terhempas ke air. Sejak saat itu, korban tidak terlihat kembali ke permukaan, sehingga warga melaporkan kejadian tersebut kepada aparat setempat.
Kasat Polairud Polres Jayapura, Iptu I Wayan Winaya, menjelaskan bahwa proses pencarian dilakukan dua hari berturut-turut oleh tim gabungan yang terdiri dari Sat Polairud Polres Jayapura dan Tim SAR Jayapura. Pencarian hari kedua, Minggu (7/9), dimulai sekitar pukul 12.50 WIT menggunakan RIB SAR Jayapura serta speed boat milik Sat Polairud.
“Sekitar pukul 15.11 WIT, tim akhirnya menemukan korban di pinggiran danau dalam keadaan sudah meninggal dunia. Jenazah segera dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga,” ungkap Iptu Winaya.
Lebih dari 20 personel diterjunkan dalam operasi pencarian ini. Dukungan masyarakat sekitar juga turut membantu tim SAR gabungan untuk mempersempit area pencarian di perairan Danau Sentani yang luas.
Peristiwa tragis ini menjadi peringatan keras bagi para nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di perairan agar selalu memperhatikan kondisi cuaca. Sambaran petir dan hujan deras kerap terjadi secara tiba-tiba di wilayah Sentani, sehingga kewaspadaan menjadi hal yang sangat penting demi keselamatan.
Jenazah Edison Yoku kini telah dimakamkan oleh keluarga di kampung halamannya. Kepergiannya menyisakan kesedihan mendalam bagi istri, anak-anak, dan kerabat dekat yang ditinggalkan.
Laporan: M. Irfan | rilis