Foto: istimewa | Perwira pengendali lapangan Polres Jayapura.

Sentani, jurnalmamberamofoja.com — Kepolisian Resor Jayapura menerjunkan 200 personel gabungan untuk mengamankan aksi massa yang digelar pada Rabu (10/12).
Pasukan pengamanan terdiri dari Dalmas, staf Polres, serta dukungan personel dari TNI yang disebar di titik-titik rawan sepanjang jalur aksi.
Baca juga: KNPB Sentani Gelar Aksi Peringati Hari HAM Sedunia, Massa Berkumpul di Kantor Bupati Jayapura
Sejak pukul 07.00 WIT, aparat telah menempati pos pengamanan dan mulai melakukan pemantauan situasi. Jalur yang dilalui peserta aksi mulai dari Kompleks Pasar hingga kawasan Kurnia Merah menjadi pusat konsentrasi petugas. Arus lalu lintas sempat tersendat, namun petugas melakukan rekayasa untuk mengurangi kepadatan.
“Petugas kami arahkan peserta untuk berjalan di sisi jalan agar kendaraan tetap bisa melintas,” ujar perwira pengendali lapangan Polres Jayapura.

Pemeriksaan Ketat Demi Mencegah Gangguan Keamanan
Untuk mengantisipasi potensi gangguan, aparat melakukan pemeriksaan badan terhadap para peserta aksi begitu mereka tiba di depan pagar kantor pemerintahan.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tidak ada senjata tajam, benda tumpul, atau barang berbahaya lain yang dibawa masuk ke area aksi.

Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh peserta tidak membawa barang berbahaya. Proses pemeriksaan berlangsung tertib dan dipimpin langsung oleh petugas keamanan yang dibantu personel Polwan guna memeriksa perempuan dan anak-anak.
Selain itu, tim negosiator juga diterjunkan untuk menjembatani komunikasi antara peserta aksi dan aparat, sekaligus meredam potensi ketegangan.
Situasi Terkendali Hingga Menjelang Penutupan Aksi
Hingga pukul 13.30 WIT, situasi keamanan tetap stabil. Peserta aksi menyampaikan aspirasi mereka secara bergantian di depan kantor pemerintahan dengan pengawasan aparat.
Polres Jayapura menetapkan batas waktu orasi hingga pukul 14.00 WIT. Massa diperkirakan menyelesaikan kegiatan sekitar 30 menit sebelum jadwal pertemuan dengan ketua DPRK untuk menyerahkan tuntutan mereka secara resmi.
Aparat berharap proses penyampaian aspirasi berlangsung tertib hingga massa membubarkan diri dan jalur utama kembali normal.
Laporan: M. Irfan | Rilis








