
Foto: Irfan | Tampak Asisten II Setda Kabupaten Jayapura Dr. Abdul Rahman Basri, M.KP., didampingi pengurus IWSS dan BPD KKSS ketika membuka Muscab IV IWSS di Sentani, Sabtu (4/10).
Sentani, jurnalmamberamofoja.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura terus memberikan dukungan terhadap organisasi kemasyarakatan, termasuk komunitas perempuan perantau yang berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Hal ini tercermin dalam kegiatan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-IV Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) Kabupaten Jayapura, yang resmi dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian Setda Kabupaten Jayapura, Dr. Abdul Rahman Basri, S.Sos., M.KP., mewakili Bupati Jayapura Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., di Hotel Suni Lake Garden, Sentani, Sabtu (4/10).
Acara pembukaan ditandai dengan penabuhan tifa oleh Asisten II bersama Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Jayapura Abdul Hamid Toffir, Ketua BPD KKSS Kabupaten Jayapura terpilih H. Wagus Hidayat, serta perwakilan unsur Forkopimda, organisasi perempuan, pilar-pilar KKSS, dan para sesepuh IWSS Kabupaten Jayapura.
Dalam sambutannya, Abdul Rahman Basri menyampaikan salam dan apresiasi dari Bupati Jayapura kepada seluruh anggota IWSS atas konsistensi mereka menjaga kekompakan dan semangat kebersamaan di tanah perantauan.
“Saya bersyukur dapat hadir di tengah-tengah keluarga besar Sulawesi Selatan, khususnya para perempuan hebat IWSS. Ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia dengan keberagaman suku bangsa tetap bisa hidup rukun berdampingan,” ujar Abdul Rahman Basri.
Ia menegaskan bahwa perempuan memiliki peran penting sebagai penyambung, penyeimbang, dan penggerak harmoni sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu, IWSS diharapkan dapat menjadi mitra aktif pemerintah daerah dalam menjalankan berbagai program pembangunan di Kabupaten Jayapura.
“Wanita Sulawesi Selatan memiliki potensi besar untuk ikut berkontribusi melalui kegiatan-kegiatan IWSS yang progresif, inklusif, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Pemerintah tentu membuka ruang kolaborasi yang lebih luas,” kata mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura itu.
Muscab IV IWSS kali ini mengusung tema “Aktualisasi Wanita Sulawesi Selatan dalam Membangun Budaya di Tanah Rantau”. Tema tersebut, kata Abdul Rahman, memiliki makna strategis karena menjadi ajang memperkuat silaturahmi, identitas budaya, sekaligus kontribusi nyata perempuan perantau bagi daerah tempat mereka tinggal.
“Apa yang dilakukan IWSS bukan sekadar organisasi sosial, tapi juga bagian dari semangat membangun daerah sesuai visi Pemkab Jayapura, yakni Kasih Mempersatukan Perbedaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa kiprah IWSS harus selaras dengan arah pembangunan daerah, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan pelestarian lingkungan hidup.
Selain menjadi momentum pemilihan kepemimpinan baru periode 2025–2030, Muscab juga diharapkan melahirkan gagasan dan program strategis yang dapat bersinergi dengan kebijakan pemerintah daerah.
“Muscab ini bukan hanya mencari ketua baru, tetapi menjadi wadah bermusyawarah, memperkuat jaringan, dan menyusun langkah konkret agar IWSS terus berperan aktif dalam pembangunan Jayapura,” tutup Abdul Rahman Basri, yang juga pernah menjabat Kepala DPMPK Kabupaten Jayapura.
Laporan: M. Irfan