Foto: istimewa | Tampak suasana Natal Mahasiswa se-kota Jayapura di Auditorium Uncen, Abepura Rabu (10/12).

Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Untuk pertama kalinya, Perayaan Natal Mahasiswa Kristen se-Kota Jayapura digelar dan memadati Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen), Rabu (10/12) malam.
Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota dan Kabupaten Jayapura hadir mengikuti ibadah yang diinisiasi oleh Persekutuan Gereja-Gereja se-Kota Jayapura (PGGS).
Ibadah Natal yang mengangkat tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” serta subtema “Generasi yang Berdampak bagi Kota untuk Kemuliaan Tuhan” ini menghadirkan dua pembicara: Pdt. Lipyus Biniluk, M.Th. dan Pdt. Isak Samuel Yeremias Deda, M.Th., yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PGGS.
Mahasiswa sebagai Kaki Gereja
Ketua Panitia Natal, Pastor Mena Robert Satya, menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari kerinduan PGGS untuk memperkuat hubungan gereja dengan komunitas mahasiswa Kristen.
“Ini pertama kali Natal mahasiswa sekota dilaksanakan. Kami melihat gereja harus bangkit dan bersinergi dengan mahasiswa Kristen,” ujarnya.
Menurutnya, PGGS berencana memperluas kerja sama hingga ke tingkat pelajar SMA dan SMK. “Tahun depan, kami akan menggelar pertemuan bersama ketua-ketua PMK di seluruh kampus agar semua bergerak dengan visi yang sama,” kata Pastor Mena.
PGGS juga tengah mempersiapkan Konferensi Guru-Guru Sekolah Minggu se-Kota Jayapura pada Januari 2026 bekerja sama dengan Gereja Baptis Amerika.
Untuk perayaan tahun ini, panitia menargetkan pembagian 4.500 kotak konsumsi bagi mahasiswa dan penghuni asrama.
Dalam kesempatan itu, perwakilan Pemerintah Kota Jayapura, Asisten I, menyampaikan apresiasi dari Wali Kota Jayapura.
Ia mengusulkan agar kegiatan serupa juga digelar bagi pelajar SMA dan SMK. “Ini momentum baik untuk membangun generasi yang takut Tuhan sejak dini,” ujarnya.

Pesan Pemerintah Provinsi Papua
Gubernur Papua, Matius D. Fakhiri, melalui Staf Khusus Matias B. Mano, mengapresiasi PGGS dan seluruh mahasiswa yang hadir. “Tema Natal ini mengingatkan bahwa Allah hadir memulihkan dan menguatkan setiap keluarga, termasuk keluarga besar mahasiswa Papua,” ucap Mano.
Ia menegaskan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis dalam pembangunan Papua. “Mahasiswa harus menjadi kekuatan moral dan intelektual untuk mendorong perubahan positif,” tegasnya.
Mahasiswa Menentukan Masa Depan Papua
Ketua Umum PGGS, Pdt. Isak Samuel Yeremias Deda, menekankan bahwa mahasiswa memegang peran penting di tengah perubahan Papua setelah pemekaran menjadi enam provinsi.
“Provinsi-provinsi baru ini harus diisi orang-orang berkualitas dalam pengetahuan dan iman,” tutur Deda.
Ia juga mengingatkan pentingnya etika ketika mahasiswa menyampaikan aspirasi. “Mahasiswa boleh menyampaikan pendapat, tetapi tidak boleh bakar, tidak boleh bikin rusuh. Tunjukkan bahwa mahasiswa Papua itu berbudaya dan menghargai orang lain,” tegasnya.
PGGS berharap Natal mahasiswa dapat digelar setiap tahun dan bahkan diperluas hingga tingkat pelajar SMA agar pembinaan karakter berlangsung lebih dini.

Menjaga Kota, Menjaga Masa Depan
PGGS menilai perayaan lintas gereja dan mahasiswa ini sebagai langkah awal membangun generasi muda Papua yang beriman, berilmu, dan berkarakter damai. “Kalau kita jaga kota, orang akan melihat Papua sebagai tempat yang aman dan berbudaya,” kata Deda.
Perayaan ditutup dengan ibadah, pujian, doa, dan pembagian konsumsi kepada ribuan mahasiswa yang hadir.
Laporan: Sony Rumainum







