Foto: Sony | Suasana kemeriahan Dies Natalis ke 63 Universitas Cenderawasih, Senin (10/11).

Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Perayaan Dies Natalis ke-63 Universitas Cenderawasih (Uncen) tahun ini berlangsung penuh haru. Di tengah semangat memperingati perjalanan panjang lembaga pendidikan tertua di Tanah Papua itu, civitas akademika Uncen harus menerima kabar duka atas berpulangnya Dr. Hans Z. Kaiwai, S.E., M.Sc.Agr., Pembantu Rektor II yang dikenal berdedikasi dan rendah hati.
Acara puncak Dies Natalis digelar di Gedung FISIP Lama (OSIBA), Kampus Lama Uncen Abepura tempat bersejarah lahirnya pendidikan tinggi di Papua. Di lokasi inilah jejak awal perjuangan tokoh-tokoh besar, seperti almarhum Mozes Rumainum, tercatat sebagai mahasiswa generasi pertama OSIBA dan kelak menjadi pejabat pemerintahan dengan jabatan Bestuur (setara Kepala Distrik).
Baca juga: KKI Bank Papua Sabet Juara Umum Rektor Cup Uncen Open IX 2025
Peringatan Dies Natalis ini bertepatan dengan Hari Pahlawan, 10 November 2025, menjadikannya momen reflektif sekaligus emosional.
Meski tengah menanggung sakit, Dr. Hans Z. Kaiwai tetap memimpin jalannya upacara pagi itu, mewakili Rektor Uncen Dr. Oscar Wambrauw, S.E., M.DevEc. Tak lama berselang, kabar duka menyelimuti seluruh kampus beliau berpulang usai mengabdi dengan sepenuh hati bagi almamater tercinta.

Dalam sambutan tertulis Rektor yang sempat dibacakan oleh almarhum, tersirat pesan mendalam tentang semangat perjuangan dan tanggung jawab moral Uncen terhadap masa depan Papua.
“Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Baik. Di tempat bersejarah ini, kita memperingati Dies Natalis ke-63 Universitas Cenderawasih. Semoga semangat para pendiri tetap hidup dalam diri kita semua untuk membawa Uncen menjadi pusat peradaban ilmu, inovasi, dan karakter yang beretika serta berintegritas,” ujar Rektor dalam sambutan tersebut
Baca juga: Uncen Serahkan SK P3K untuk 366 Pegawai, Dorong Kinerja dan Jaminan Masa Depan
Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. Berth Kambuaya, turut mengajak seluruh civitas akademika memperkuat solidaritas dan tanggung jawab bersama.
“Mari kita terus bersatu, bekerja sama, dan membina SDM Papua dengan sebaik-baiknya. Uncen harus menjadi rumah besar bagi generasi emas Papua yang berkomitmen mengabdi untuk negeri,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Dies Natalis ke-63, dr. Isak Yesaya Samai, M.Kes., Sp.A(J), menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung rangkaian kegiatan sejak Bulan Dies Natalis diluncurkan pada 5 Oktober 2025.
“Panitia dari Fakultas Kedokteran telah berupaya maksimal hingga puncak perayaan hari ini. Kami melaksanakan berbagai kegiatan seperti lomba karya ilmiah, donor darah, pertandingan olahraga futsal, atletik, bola kaki, karate hingga bazar UMKM,” jelasnya.

Meski suasana perayaan berubah menjadi duka, semangat pengabdian Dr. Hans Z. Kaiwai diyakini akan tetap hidup di hati seluruh civitas akademika.
Dies Natalis ke-63 Uncen tak hanya menjadi peringatan sejarah lahirnya perguruan tinggi pertama di Tanah Papua, tetapi juga menjadi simbol keteguhan Uncen dalam melanjutkan warisan perjuangan dan mencetak generasi unggul bagi Papua dan Indonesia.
Acara turut dihadiri Forkopimda Provinsi Papua, jajaran pimpinan fakultas, mahasiswa, alumni, serta insan pers dari media cetak, elektronik, dan daring.
Laporan: Sony Rumainum








