Foto: Irfan | Kepala Disbudpar Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra, Jumat (28/11).

Sentani, jurnalmamberamofoja.com — Pemerintah Kabupaten Jayapura mulai menggerakkan persiapan menuju Festival Danau Sentani (FDS) 2026 dengan mengundang para seniman, budayawan, pelaku kuliner, hingga pengusaha pariwisata dalam sebuah forum budaya yang digelar Jumat (28/11).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra, menegaskan bahwa FDS 2026 hanya bisa sukses jika dikerjakan secara kolaboratif.
Ia menilai ekosistem pariwisata membutuhkan dukungan semua pemangku kepentingan, bukan hanya pemerintah.

“FDS bukan agenda pemerintah semata. Keberhasilannya bergantung pada kerja bersama para seniman, masyarakat adat, pramuwisata, perhotelan, dan komunitas-komunitas pariwisata,” ujar Yarusabra.
Pertemuan tersebut dihadiri perwakilan PHRI, HPI, Angkasa Pura, serta sejumlah UMKM dari Sentani Timur.
Disbudpar juga mulai menghimpun pelaku pariwisata di kawasan Buyaka, Grimenawa, hingga pesisir Danau Sentani sebagai bagian dari penguatan jejaring.

Yarusabra mengatakan, tren pariwisata kini tidak lagi bertumpu semata pada panorama alam, melainkan pada kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat. Seni, tarian, ukiran, dan kuliner khas menjadi elemen yang paling dicari wisatawan.
“Budaya adalah magnet utama. Destinasi menjadi penguat, bukan lagi satu-satunya daya tarik,” katanya.
Sebagai rangkaian menuju puncak FDS 3–5 Agustus 2026, Disbudpar Kabupaten Jayapura berencana menggelar pertunjukan budaya secara rutin setiap bulan mulai Januari 2026.
Yarusabra menilai langkah ini penting agar festival tahun depan benar-benar menjadi momentum pengembangan pariwisata berbasis budaya di Danau Sentani.
Laporan: M. Irfan








