admin web
Foto: Irfan | Tampak Plt. SekdaKab Jayapura Dr. Abdul Rahman Basri, S.Sos., M.KP didampingi Kadisperindag Theopilus Tegai, S. Sos., M.Si bersama narasumber saat menabuh tifa membuka pelatihan.
Sentani, Jurnal Mamberamo Foja – Pemerintah Kabupaten Jayapura terus mendorong lahirnya pelaku usaha kreatif dari kalangan masyarakat asli Papua. Salah satunya melalui pelatihan produk olahan cokelat yang digelar di Hotel Horizon Sentani, Kamis (28/8). Kegiatan ini resmi dibuka oleh Plt. Sekda Kabupaten Jayapura, Dr. Abdul Rahman Basri, S.Sos., M.KP., ewakili Bupati Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., dan diikuti 50 peserta dari berbagai distrik.
Para peserta merupakan pelaku industri kecil menengah (IKM) serta masyarakat yang memiliki potensi dalam pengolahan kakao. Kehadiran mereka diharapkan menjadi bagian dari upaya mengangkat potensi lokal, khususnya perkebunan cokelat, yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dalam sambutan yang dibacakan Abdul Rahman Basri, Bupati Jayapura menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan pelatihan ini. Ia menekankan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar agenda seremonial, melainkan langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian daerah berbasis sumber daya lokal.
“Pelatihan ini merupakan kesempatan emas bagi pelaku industri kecil menengah untuk memperluas wawasan dan keterampilan. Dengan mengolah cokelat menjadi produk bernilai jual tinggi, kita berharap akan lahir pelaku usaha baru yang lebih kreatif dan inovatif,” ucapnya.
Baca juga: Bupati Yunus Wonda Ingatkan Kakam dan Kadistrik Tetap Standby di Wilayah
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayapura, Theopilus Hendrik Tegai, S. Sos., M.Si., menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari pemanfaatan dana Otonomi Khusus (Otsus) yang difokuskan untuk pemberdayaan masyarakat asli Papua. Menurutnya, cokelat dipilih karena potensi komoditas ini cukup besar di Kabupaten Jayapura.
“Dana Otsus harus tepat sasaran, menyentuh masyarakat asli Papua yang punya semangat berusaha. Karena itu, kami arahkan untuk mendukung industri kecil, termasuk pengolahan cokelat. Selain itu, bahan yang digunakan diambil dari Sentra Kakao Yahim agar peserta bisa langsung mempraktekkan dalam usaha rumah tangga mereka,” jelasnya.
Pelatihan kali ini tidak hanya mengajarkan teknik pengolahan cokelat, tetapi juga memberikan pengetahuan tentang manajemen usaha. Narasumber yang dihadirkan berasal dari Balai Industri Besar Makassar, kalangan akademisi, serta praktisi yang berpengalaman di bidang pengolahan cokelat.
“Peserta bukan hanya diajarkan cara memproduksi cokelat, tetapi juga bagaimana menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) hingga strategi mengelola usaha agar lebih berkelanjutan. Dengan begitu, mereka akan memiliki bekal lengkap untuk mengembangkan usaha ke depan,” tambah Tegai.
Baca juga: Dari Jalan Rusak hingga Tanah Bermasalah, Bupati Yunus Wonda Minta Solusi Konkret
Menutup acara pembukaan, Abdul Rahman Basri berpesan agar seluruh peserta serius mengikuti rangkaian pelatihan, aktif berdiskusi dengan narasumber, serta memanfaatkan kesempatan ini sebagai bekal nyata dalam membangun usaha. Acara kemudian resmi dibuka dengan salam penutup khas Bupati Jayapura, “Kenambay Umbai Reimay.”
Laporan: M. Irfan
