Foto: Irfan | Tampak Wabup Jayapura Haris Richard. S. Yocku, SH., mengenakan topi adat ketika menghadiri Natal Kerukunan Salu Mai’ting di Sentani, Sabtu (6/12).

Sentani, jurnalmamberamofoja.com — Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard S. Yocku, S.H., menghadiri Ibadah Perayaan Natal Kerukunan Keluarga Salu Mai’ting (KKSM) Kabupaten Jayapura yang berlangsung di Gereja GKI Onomi Felavauw Sentani, Sabtu (06/12).
Ibadah Natal tahun ini mengangkat tema “Allah Hadir Untuk Menyelamatkan Keluarga” (Matius 1:21–24) dengan subtema ajakan untuk mempererat kasih dan menjaga hubungan antarkeluarga Salu Mai’ting.
Wabup Haris Yocku dalam sambutannya mengatakan bahwa Natal merupakan waktu bagi umat untuk kembali merenungkan kasih Tuhan.

Baca juga: Perayaan Natal IKT Berlangsung Meriah Bupati Jayapura Apresiasi Peran Warga Toraja
Menurutnya, perayaan ini bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi kesempatan untuk memperkuat iman dan membangun persaudaraan.
“Menjelang akhir tahun, kita patut bersyukur atas penyertaan Tuhan. Kiranya makna kelahiran Kristus tinggal di hati kita dan menjadi kekuatan memasuki tahun baru,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem yang kerap terjadi di bulan Desember. Curah hujan tinggi, jalan licin, dan risiko kecelakaan meningkat.
“Masyarakat harus disiplin menggunakan helm dan tidak ugal-ugalan di jalan. Bagi warga yang tinggal di bantaran sungai, tetap waspada potensi banjir dan jangan membuang sampah sembarangan,” tegasnya.

Wabup Haris turut mengajak seluruh umat Kristiani untuk menghadiri Ibadah Natal Bersama Pemerintah Kabupaten Jayapura yang akan digelar di Istora Papua Bangkit.
Atas nama pemerintah daerah, ia menyampaikan ucapan Selamat Natal 25 Desember 2025 dan Selamat Tahun Baru 1 Januari 2026.

Sementara itu, Wakil Ketua KKSM Kabupaten Jayapura, Drs. Matius Payung, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wakil Bupati.
Matius ungkapan bahwa Natal menjadi momentum penting untuk mengingat kembali peran keluarga sebagai fondasi utama dalam pekerjaan, pelayanan, dan kehidupan bermasyarakat.
“Melalui Natal, kita diingatkan bahwa keluarga adalah tempat pertama membangun nilai hidup dan persekutuan. Kehadiran Tuhan menjadi alasan kita merayakan kebersamaan ini,” ujarnya.
Laporan: M. Irfan








