Foto: Andre | Suasana Kunker Dankodaeral X Mayjen TNI (Mar). Werijon, M.Han., ketika melakukan penebaran 6000 benih ikan Nila di Kampung Yoka, Distrik Heram, Senin (24/11).

Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Program ketahanan pangan yang dijalankan TNI Angkatan Laut mendapat apresiasi luas dari warga pesisir dan nelayan Danau Sentani di Kota Jayapura. Kehadiran program ini dinilai menyentuh langsung kebutuhan masyarakat lokal, khususnya Orang Asli Papua (OAP).
Komandan Komando Daerah Angkatan Laut (Dankodaeral) X, Mayjen TNI (Mar) Werijon, M.Han., CIQnR., CIQaR., melakukan kunjungan kerja ke Kampung Yoka, Distrik Heram, Senin (24/11/2025). Salah satu agenda utama adalah peninjauan program ketahanan pangan yang dijalankan Pangkalan TNI AL (Lanal) Jayapura.

Baca juga: HUT ke-80 TNI AU di Sentani: Bazar Murah, Sembako, dan Pesawat Kertas Meriahkan Dirgantara Fair
Dalam kunjungan tersebut, Dankodaeral X melakukan penebaran 6.000 benih ikan nila di kolam ketahanan pangan Oblokouw Kampung Yoka. Program ini bertujuan mendukung kemandirian pangan prajurit serta masyarakat sekitar dengan memanfaatkan lahan produktif.
Mayjen TNI (Mar) Werijon menyebut bahwa ketahanan pangan merupakan komitmen TNI AL untuk memperkuat kesejahteraan dan peran sosial di wilayah perbatasan.
“Kami ingin prajurit tidak hanya siap menjaga kedaulatan laut, tetapi juga hadir membantu kebutuhan dasar masyarakat, termasuk melalui budidaya ikan untuk penguatan pangan lokal di Papua,” ujarnya.

Ketua Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar Oblokouw, Riki Mebri, menyampaikan terima kasih atas dukungan tersebut. Menurutnya, program ini memberi manfaat langsung bagi para nelayan lokal, baik di kawasan pesisir maupun di sekitar Danau Sentani.
“Kami para nelayan OAP sangat terbantu. Dengan sentuhan seperti ini, kami merasa pemerintah benar-benar memperhatikan kami,” ucapnya.

Senada dengan itu, Yunias Wanggai, perwakilan nelayan dari wilayah Hamadi, menilai pendekatan TNI AL semakin mempererat hubungan dengan warga.
“Keterlibatan masyarakat membuat kami merasa menjadi bagian dari pembangunan. Ini bukan sekadar kegiatan simbolis, tetapi memberi dampak nyata,” ujarnya.
Program ketahanan pangan ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi contoh kolaborasi antara militer dan masyarakat dalam mendorong kemandirian pangan di Papua.
Laporan: Andre Fonataba







