Ketika Nama dan Marga Menjadi Tiket Berobat: Kisah Lahirnya Kartu Papua Sehat

Spread the love

Foto: istimewa | Dr. drg. Aloysius Giay, M.Kes

Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Kartu Papua Sehat (KPS) menjadi salah satu program kesehatan paling berpengaruh di Papua, dan sosok penggagas di balik lahirnya inovasi tersebut adalah Dr. drg. Aloysius Giay, M.Kes, tokoh kesehatan Papua yang memperjuangkan akses pelayanan yang lebih manusiawi bagi Orang Asli Papua.

Gagasan KPS pertama kali ia presentasikan langsung kepada Gubernur Papua saat itu, Lukas Enembe, dalam forum resmi terkait pengembangan layanan kesehatan.

Dalam pemaparannya, Dr. Aloysius menjelaskan bahwa banyak pasien rujukan dari daerah pedalaman kerap terhambat oleh prosedur administrasi ketika membutuhkan penanganan cepat di rumah sakit di kota.

Karena itu, ia merancang sistem layanan berbasis identitas kultural Papua, yakni cukup dengan menyebutkan nama dan marga, pasien dapat langsung mendapatkan layanan medis tanpa menunggu kelengkapan dokumen.

Konsep sederhana namun revolusioner tersebut mendapat dukungan penuh dari Gubernur Lukas Enembe dan ditetapkan sebagai program afirmasi kesehatan untuk masyarakat Papua.

Selama masa penerapannya, KPS terbukti memberi dampak besar, terutama bagi warga dari wilayah terpencil.

Sejumlah rumah sakit di Jayapura dan kota lainnya melaporkan peningkatan kecepatan layanan, khususnya dalam situasi darurat, karena sistem identifikasi berbasis marga memotong rantai birokrasi yang selama ini memperlambat penanganan pasien.

Kini, setelah perubahan struktur pemerintahan dan dinamika kebijakan di Papua, muncul pertanyaan publik mengenai masa depan KPS.

Baca juga: Empat Program Kesehatan Diluncurkan, Bupati Yunus Wonda Tegaskan Komitmen Jayapura Sehat

Banyak pihak menilai program tersebut telah memberikan manfaat nyata dan layak dipertahankan atau direvitalisasi agar tetap menjadi instrumen afirmasi kesehatan bagi OAP.

Keberlanjutan KPS sangat bergantung pada komitmen pemerintah daerah dan pusat, sinkronisasi dengan sistem jaminan kesehatan nasional seperti BPJS Kesehatan, serta ketersediaan anggaran daerah melalui APBD.

Berbagai pemerhati kebijakan publik mendorong agar pemerintah tidak menghentikan program yang telah terbukti memberi dampak besar bagi masyarakat yang paling membutuhkan.

Laporan: Sonny Rumainum

Related Posts

Audit Kemenkes Ungkap Masalah Serius, Gubernur Papua Siapkan Langkah Cepat Benahi Layanan RS

Spread the love

Spread the loveFoto: istimewa | Pertemuan Gubernur Matius Fakhiri dengan tim auditor Kemenkes, Rabu (26/11). Jayapura, jurnalmamberamofoja.com – Pemerintah Provinsi Papua bergerak cepat menindaklanjuti hasil audit mendalam Kementerian Kesehatan RI…

GAMKI Papua Desak Penegakan Hukum Tanpa Kompromi dalam Kasus Irene Sokoy

Spread the love

Spread the loveFoto: istimewa | Ketua GAMKI Papua, Luis Hendrik Mebri (AI) Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Papua menegaskan dukungan penuh terhadap langkah hukum yang diambil…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Audit Kemenkes Ungkap Masalah Serius, Gubernur Papua Siapkan Langkah Cepat Benahi Layanan RS

Audit Kemenkes Ungkap Masalah Serius, Gubernur Papua Siapkan Langkah Cepat Benahi Layanan RS

Bupati Jayapura Geram: Banyak Perumahan Tanpa Drainase, Warga Jadi Korban Banjir

Bupati Jayapura Geram: Banyak Perumahan Tanpa Drainase, Warga Jadi Korban Banjir

LSM Papua Bangkit Bongkar Belanja DPRK Jayapura yang Dinilai Janggal dan Tidak Mendesak

LSM Papua Bangkit Bongkar Belanja DPRK Jayapura yang Dinilai Janggal dan Tidak Mendesak

Ondofolo Babrongko Kritik Keras Kepala Distrik Sentani: “Pernyataannya Bisa Picu Kegaduhan Pemerintahan”

Ondofolo Babrongko Kritik Keras Kepala Distrik Sentani: “Pernyataannya Bisa Picu Kegaduhan Pemerintahan”

GAMKI Papua Desak Penegakan Hukum Tanpa Kompromi dalam Kasus Irene Sokoy

GAMKI Papua Desak Penegakan Hukum Tanpa Kompromi dalam Kasus Irene Sokoy

Audit Empat Rumah Sakit Diserahkan ke Gubernur Papua: Kasus Irene Sokoy Jadi Momentum Pembenahan

Audit Empat Rumah Sakit Diserahkan ke Gubernur Papua: Kasus Irene Sokoy Jadi Momentum Pembenahan