Foto: istimewa | Maulana Muhammad, Ketua DPW Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM PAN).

Jayapura, jurnalmamberamofoja.com — Ketua DPW Barisan Muda PAN Papua, Maulana Muhammad, mendesak Penjabat Gubernur Papua melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan manajemen rumah sakit di Papua.
Dorongan ini disampaikan menyusul meninggalnya ibu hamil, Irene Sokoy, yang diduga akibat layanan kesehatan yang tidak memadai.
Maulana menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa tersebut dan menyebut kematian Irene sebagai peringatan keras bagi pemerintah.
Menurutnya, insiden ini menunjukkan begitu lemahnya pelayanan kesehatan di Papua, khususnya dalam penanganan pasien gawat darurat, ibu hamil, dan anak.
“Ini bukan sekadar musibah, tetapi kegagalan sistem yang nyata. Ketika seorang ibu hamil tidak mendapatkan penanganan standar, berarti manajemen kesehatan kita dalam kondisi darurat,” tegas Maulana.
Ia mendesak pemerintah daerah melakukan pembenahan besar-besaran, mencakup ketersediaan alat kesehatan dasar dan penunjang, tenaga medis khususnya dokter spesialis, sistem rujukan yang cepat, serta tata kelola anggaran yang transparan.

Maulana juga menyoroti pentingnya penguatan jaminan layanan kesehatan seperti program Kartu Papua Sehat (KPS) yang dulu membantu masyarakat asli Papua mendapatkan penanganan tanpa hambatan.
“Jangan sampai ada lagi nyawa melayang karena rumah sakit tidak siap. Pemerintah harus mengambil langkah nyata dan terukur,” ujarnya.
Maulana berharap tragedi Irene Sokoy dapat menjadi momentum perubahan dan memperkuat komitmen pemerintah pusat maupun daerah dalam memperbaiki layanan kesehatan di Tanah Papua.
“Perubahan harus dimulai sekarang, bukan besok,” tegasnya.
Laporan: Andre Fonataba







