
Foto: Irfan | Ir. Hengky Hiskia Jokhu, Ketua LSM Papua Bangkit
Sentani, jurnalmamberamofoja.com — Ketua LSM Papua Bangkit, Ir. Hengky Hiskia Jokhu, menyambut positif langkah pemerintah pusat membentuk Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus (Otsus) Papua di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Hengky, pembentukan lembaga ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah ingin menjaga kesinambungan kebijakan pembangunan di Tanah Papua, sekaligus memperkuat arah pelaksanaan Otsus agar lebih terukur dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kalau pepatah bilang, lain padang lain lalang, lain lubuk lain ikannya. Di masa Presiden SBY ada UP4B, di era Jokowi ada BP3OKP, dan kini di masa Presiden Prabowo hadir Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua. Sepanjang memberi manfaat bagi masyarakat di enam provinsi di Tanah Papua, tentu ini langkah baik,” ujarnya kepada jurnalmamberamofoja.com, Kamis (9/10).
Baca juga: Prabowo Lantik Komite Eksekutif Otsus Papua: Ini Tugas mereka!
Hengky menilai, sejak diberlakukannya Otonomi Khusus Papua, tujuan utamanya tidak pernah bergeser yaitu mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga pemberdayaan masyarakat adat. Namun, ia mengingatkan bahwa implementasi di lapangan masih menjadi tantangan utama.
“Sebenarnya gendangnya sama, hanya nadanya yang perlu diperjelas. Regulasi sudah banyak mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah, perpres hingga inpres tapi yang kita butuhkan sekarang adalah langkah nyata dan hasil yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat Papua,” tegasnya.
Terkait komposisi anggota dalam Komite Eksekutif tersebut, Hengky berharap pemerintah pusat benar-benar menempatkan figur-figur yang berintegritas, kompeten, dan memiliki rekam jejak pengabdian nyata di Papua.
“Harapan kami, tokoh-tokoh yang duduk di dalam komite ini benar-benar bekerja dengan hati, transparan, dan fokus pada kesejahteraan masyarakat. Jangan sampai lembaga ini hanya menjadi simbol baru tanpa dampak nyata,” tambahnya.
Baca juga: Usai Dilantik Prabowo, Fakhiri-Rumaropen Susun Langkah Cepat 100 Hari Pertama
Sebagai bentuk masukan konstruktif, Hengky menyarankan agar para anggota komite meneladani tokoh-tokoh nasional yang dikenal memiliki integritas dan orientasi pelayanan publik tinggi.
“Selain Bapak Felix Wanggai dan Ibu Ribka Haluk yang sudah dikenal punya rekam jejak baik, saya berharap anggota komite bisa belajar dari figur seperti Kang Dedi Mulyadi dalam percepatan pembangunan masyarakat, Rocky Gerung dalam berpikir kritis dan beradat, serta Prof. Mahfud MD dalam hal integritas dan pemerintahan yang bersih. Mereka adalah contoh bagaimana membangun manusia dan tata kelola pemerintahan yang bermartabat,” jelasnya.
Lebih jauh, Hengky menilai kehadiran Komite Eksekutif Otsus Papua bisa menjadi momentum strategis untuk menata ulang arah pembangunan yang lebih holistik, berkeadilan, dan berkelanjutan.
“Papua tidak hanya butuh program, tapi juga keberpihakan nyata. Komite Eksekutif ini harus bisa menjadi wadah percepatan perubahan, bukan sekadar lembaga administratif. Masyarakat menunggu bukti, bukan janji,” tandasnya.
Laporan: M. Irfan