Foto: Irfan | Tampak wabup Haris Richard S. Yocku, SH., ketika berdialog dengan pedagang di pasar Pharaa Sentani, Selasa (11/11).

Sentani, jurnalmamberamofoja.com — Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard Yocku, S.H., turun langsung ke Pasar Pharaa Sentani, Selasa (11/11), untuk menenangkan situasi pascaaksi spontan sejumlah Mama-Mama Papua penjual buah yang memprotes penutupan area jualan mereka di sekitar pasar.
Menurut Wabup Haris, aksi tersebut bukanlah bentuk demonstrasi besar, melainkan ungkapan keresahan para pedagang yang kehilangan tempat berjualan setelah lapak mereka ditertibkan dan dipasangi garis polisi.
“Mereka datang jauh-jauh untuk berjualan buah, tapi tempatnya ditutup tanpa disiapkan lokasi pengganti. Jadi mereka datang ke kantor bupati untuk menyampaikan langsung keluhan mereka,” ujar Haris Yocku di Sentani.
Mendengar keluhan itu, Wabup Jayapura segera turun ke lokasi dan berkoordinasi dengan pengelola pasar untuk mencari solusi cepat.

Baca juga: Pemkab dan DPRK Jayapura Satu Suara Lindungi Danau Sentani
Ia menegaskan bahwa langkah penertiban dilakukan semata-mata untuk menciptakan kawasan pasar yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi semua
“Saya sudah berdiskusi langsung dengan Mama-Mama Papua dan menunjukkan tempat baru yang sudah disiapkan. Mereka menerima dengan baik. Selama ini mereka berjualan di pinggir jalan yang sering menimbulkan kemacetan, jadi kami tertibkan,” jelasnya.

Haris juga memerintahkan dinas terkait bersama Kepala Pasar untuk memastikan seluruh pedagang tidak lagi berjualan di pinggir jalan atau trotoar.
“Mulai sekarang, tidak boleh ada lagi yang jualan di tepi jalan baik buah, sayur, maupun ikan. Semua harus berjualan di dalam pasar supaya lalu lintas lancar dan lingkungan pasar tetap bersih,” tegasnya.
Lebih jauh, pemerintah daerah berencana membangun los khusus bagi Mama-Mama Papua penjual buah pada tahun 2026 sebagai bentuk perhatian terhadap pedagang lokal.
“Kami sudah siapkan rencana anggaran untuk bangun los khusus buah tahun depan. Harapannya, Mama-Mama Papua punya tempat tetap dan layak untuk berjualan,” tambah Haris.

Baca juga: Wabup HRY: Festival Seribu Lilin Harus Jadi Agenda Tahunan, Bukan Sekadar Seremonial
Terkait permintaan beberapa pedagang yang ingin menempati bangunan bekas kebakaran di bagian atas pasar, Haris menolak karena alasan keselamatan.
“Bangunan itu sudah rusak dan tidak aman. Saya tidak mau ada masyarakat yang jadi korban karena bangunan runtuh,” ujarnya.
Melalui langkah penataan ini, Pemerintah Kabupaten Jayapura berharap aktivitas perdagangan di Pasar Pharaa Sentani dapat berjalan lebih tertib dan mendukung kenyamanan seluruh warga.
Laporan: M. Irfan







