Foto: Irfan | Tampak Wabup Haris Richard S. Yocku, SH., ketika mengunjungi RSUD Youwari, Doyo Baru, Rabu (12/11).

Sentani, jurnalmamberamofoja.com — Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard S. Yocku, S.H., bergerak cepat menindaklanjuti laporan dari Direksi RSUD Youwari terkait adanya aksi pemalangan sumber air di rumah sakit tersebut, Rabu (12/11).
Usai menerima laporan, Wabup Haris langsung turun meninjau lokasi untuk memastikan pelayanan rumah sakit tetap berjalan normal. Ia menyebut, tindakan cepat ini dilakukan atas instruksi Bupati Jayapura setelah menerima laporan resmi dari Direktur RSUD Youwari.
“Setelah rapat evaluasi, Bapak Bupati memerintahkan saya untuk turun langsung. Saya datang pagi-pagi ke lokasi untuk melihat sendiri kondisi sumber air. Kita perlu tahu pasti apa penyebab air tidak mengalir,” jelasnya.
Baca juga: “Soal Air Rumah Sakit Di palang, Yunus Wonda: Jangan Hambat Kepentingan Orang Banyak”
Menurut Wabup, pemalangan dilakukan oleh masyarakat adat di sekitar wilayah sumber air. Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak mengganggu pelayanan, ia berencana menyiapkan sumber air alternatif melalui pembangunan sumur bor di lingkungan RSUD Youwari.
“Kita tetap menghargai hak ulayat masyarakat adat, tetapi rumah sakit juga harus siap dengan sumber air sendiri. Sumur bor akan jadi solusi jangka panjang agar pelayanan tidak terhenti,” ujarnya.

Haris menjelaskan, sumur bor tersebut akan difungsikan sebagai cadangan air jika terjadi gangguan di sumber utama, seperti penyumbatan atau sedimentasi pasir di intake air.
“Pelayanan rumah sakit tidak boleh terhambat hanya karena persoalan air. Maka stok air cadangan sangat penting,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada DPRK Jayapura dan Polres Jayapura yang telah memediasi pertemuan dengan masyarakat adat pemilik hak ulayat, hingga akhirnya pemalangan berhasil diselesaikan.
“Saya berterima kasih kepada DPRK dan pihak Kepolisian yang cepat turun tangan. Pukul lima sore kemarin saluran air sudah dibuka kembali, dan hari ini pelayanan rumah sakit berjalan normal,” ujar Wabup.
Haris juga menyampaikan penghargaan kepada masyarakat adat yang telah menunjukkan sikap bijak dengan membuka kembali aliran air.
“Ini soal pelayanan publik, tidak boleh diganggu. Soal biaya dan kompensasi bisa dibicarakan baik-baik tanpa merugikan banyak pihak,” pungkasnya.
Laporan: M. Irfan







