Foto: Irfan | Tampak Kaka Jose memakaikan tanda peserta didampingi Asisten II Setda Kab Jayapura Abdul Rahman Basri dalam workshop yang di gagas Disnakertrans dan LP3TKP di Hotel Cartenz Sentani, Senin (24/11).

Sentani, jurnalmamberamofoja.com — Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) berupaya memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) Papua dengan menggandeng Lembaga Pengembangan Potensi dan Pelatihan Tenaga Kerja Papua (LP3TKP).
Upaya tersebut diwujudkan dalam Workshop & Pelatihan SDM bertema “Peningkatan Kapasitas SDM Papua dengan Pendekatan Budaya”, yang berlangsung di Hotel Grand Cartensz Sentani, Senin (24/11).
Asisten II Bidang Perekonomian Setda Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Basri, yang membuka kegiatan tersebut menegaskan bahwa peningkatan kapasitas SDM Papua merupakan kebutuhan mendesak.
Baca juga: Asisten II Setda Jayapura Buka Pelatihan Manajemen Koperasi Desa Merah Putih

Menurutnya, tingginya angka pengangguran terbuka menjadi alasan kuat perlunya percepatan pelatihan berbasis kompetensi.
“Tingkat pengangguran kita mencapai 6,39 persen, di atas rata-rata nasional 4,6 persen. Ini berarti pelatihan skill dan karakter harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Jayapura, Idris Taba, menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan 50 peserta dari berbagai distrik dan kampung, yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan karir di BLK melalui kerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi Sorong.

Idris menekankan bahwa pelatihan tidak hanya menyiapkan peserta secara teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri.
“Kita ingin anak-anak Papua, khususnya OAP, siap menghadapi dunia kerja. Profesionalitas dan karakter kuat menjadi kunci diterima di pasar kerja,” ujarnya.
Pemateri utama, Jose Ohei, menyebut persoalan ketenagakerjaan di Papua bukan hanya karena kurangnya keahlian teknis. Ia menilai aspek soft skill seperti disiplin, manajemen emosi, dan pengelolaan keuangan sama pentingnya.

“Lapangan kerja tersedia, demand ada, tapi anak Papua belum terserap maksimal karena karakter belum siap. Itu yang kita benahi,” jelasnya.
Baca juga: Pemkab Jayapura Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pelatihan Kewirausahaan dan Perencanaan Bisnis
Program pelatihan dimainkan intensif selama 6 hari atau 40 jam, dengan fokus membangun etos kerja, persistensi, penyusunan CV, dan teknik wawancara.
Jose juga menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting karena untuk pertama kalinya dilaksanakan melalui kolaborasi OPD di Tanah Papua, dimulai dari Kabupaten Jayapura.
Laporan: M. Irfan







